Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Beijing melakukan tracing terhadap 200.000 orang yang pernah berkunjung ke pasar Xinfadi dan melakukan tes terhadap 8.000 pedagang untuk mencegah penularan kasus Covid-19, yang ditengarai muncul dari pasar produk pertanian itu.
Xu Ying, seorang pejabat komite Kota Beijing dari Partai Komunis China, mengatakanBeijing memperketat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat masyarakat dalam menanggapi kemunculan kembali kasus-kasus baru Covid-19 yang ditularkan secara lokal.
"Hampir 100.000 pekerja komunitas di 7.120 lingkungan permukiman dan desa di Beijing dilibatkan dalam perjuangan melawan penyakit ini," ungkap Xu Ying, pada Senin (15/6) seperti dilaporkan Xinhua Selasa (16/6/2020).
Xu menambahkan lebih dari 8.000 pedagang dan pekerja di pasar produk pertanian Xinfadi, yang berhubungan dekat dengan sebagian besar kasus baru, mendapat tes asam nukleat pada Minggu (14/6) dini hari waktu setempat dan ditempatkan di bawah pengawasan medis.
Sekitar 200.000 orang yang pernah mengunjungi Pasar Xinfadi sejak 30 Mei diwawancarai melalui kunjungan langsung dari rumah ke rumah, panggilan telepon, platform media sosial dan sejumlah metode lainnya. Tes asam nukleat untuk masyarakat tersebut hingga kini masih berlangsung. Sementara itu, warga diminta tetap tinggal di rumah untuk keperluan pengawasan medis.
Manajemen penutupan wilayah diimplementasikan di total 21 lingkungan permukiman di sekitar Pasar Xinfadi dan Pasar Yuquandong, dan tes terhadap 90.000 penduduk saat ini tengah berlangsung, terang Xu.
Beijing melaporkan 36 kasus terkonfirmasi baru Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal dan enam kasus baru tanpa gejala pada Minggu (14/6), seperti dipaparkan komisi kesehatan kota itu pada Senin.
Sebanyak 34 kasus baru berhubungan dengan Xinfadi, sebuah pasar grosir besar untuk buah, sayuran dan daging di Distrik Fengtai, Beijing selatan, sementara dua kasus lainnya hingga saat ini masih dalam penyelidikan epidemiologis.