Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risiko Penyebaran Covid-19 Gelombang Kedua, Beijing Temukan 36 Kasus Baru

Wakil Perdana Menteri negara China Sun Chunlan meminta para pejabat untuk mengambil langkah tegas, memperingatkan bahwa risiko penyebaran Covid-19 lebih lanjut masih tetap tinggi seiring dengan ditemukannya 36 kasus Covid-19 baru.
Warga mengenakan masker di stasiun kereta di Beijing, China, Jumat (24/1/2020)./Yomiuri Shimbun via Reuters
Warga mengenakan masker di stasiun kereta di Beijing, China, Jumat (24/1/2020)./Yomiuri Shimbun via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ibu kota China, Beijing kembali mencatatkan kasus virus corona (Covid-19) baru dengan jumlah 36 kasus yang ditransmisikan secara lokal, di tengah kekhawatiran gelombang kedua.

Sebanyak 36 kasus lainnya juga dicatat pada hari Sabtu. Sebelumnya, di kota tersebut sudah tidak ada penambahan kasus baru lebih dari 50 hari terakhir.

Dikutip dari BBC.com, Senin (15/6/2020), Wakil Perdana Menteri negara China Sun Chunlan meminta para pejabat untuk mengambil langkah tegas, memperingatkan bahwa risiko penyebaran lebih lanjut tetap tinggi.

Wabah ini telah dikaitkan dengan pasar grosir terbesar di kota itu. Sebanyak 79 kasus terkait dengan pasar Xinfadi. Tiga provinsi lain seperti Liaoning, Hebei dan Sichuan juga telah melaporkan kasus yang diduga atau diduga terkait dengan Beijing.

Laporan media setempat mengatakan virus itu ditemukan di papan potong yang digunakan untuk salmon impor di pasar. Hal tersebut mendorong supermarket besar di Beijing untuk menarik ikan dari rak-rak mereka.

Apa yang dilakukan Tiongkok tentang wabah dini?

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, Beijing mencatat satu kasus virus baru pada hari Kamis dan enam kasus baru pada hari Jumat.

Pada hari Senin (15/6/2020), sepuluh lingkungan di sekitar pasar dibatasi. Tidak ada pengunjung atau pengiriman yang diizinkan, tetapi penghuni bisa datang dan pergi.

Sekolah-sekolah dan pembibitan di dekat pasar diminta ditutup dan pembukaan kembali sekolah-sekolah dasar, yang semula dijadwalkan hari ini, kini telah ditunda.Kemudian, sekitar 10.000 staf pasar akan diuji

Kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) mengatakan jenis virus yang ditemukan di Beijing tidak menyerupai jenis yang beredar di seluruh negara itu. Hal tersebut menunjukkan kemungkinan itu dibawa dari tempat lain.

Potensi gelombang kasus baru ini muncul ketika kehidupan normal mulai kembali di Beijing dan sebagian besar wilayah China.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper