Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan farmasi terbesar di India Sun Pharmaceutical Industries Ltd. telah melakukan uji klinis terhadap obat berbahan dasar tanaman yang dapat digunakan untuk virus corona (Covid-19).
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (5/6/2020), Sun Pharmaceutical akan memulai fase kedua dari uji klinis obat tersebut kepada 210 pasien di 12 pusat penelitian di India. Hasil dari uji klinis tersebut diharapkan selesai pada Oktober mendatang.
Menurut laporan keterbukaan perusahaan itu, obat bernama AQCH itu sebelumnya dikembangkan untuk mengatasi demam berdarah dengue. Namun, hasil penelitian laboratorium lebih lanjut menemukan bahwa AQCH memiliki efek antiviral yang luas.
“Hasil awal yang positif secara in-vitro dan pengujian kepada binatang kecil memberikan kami alasan untuk mengevaluasi AQCH sebagai obat potensial untuk perawatan terhadap pasien virus corona. Efektivitas tes in-vitro dilakukan bersama dengan International Center for Genetic Engineering and Biotechnology Italia,” ujar Chairman Sun Pharmaceuticals Dilip Shanghvi.
AQCH merupakan obat berbahan dasar tanaman pertama yang diizinkan untuk melakukan uji klinis terhadap virus corona oleh badan pengawas obat India. Obat milik Sun Pharmaceuticals merupakan salah satu dari ratusan obat yang tengah diuji di dunia sebagai senjata untuk mengatasi wabah yang telah membunuh sekitar 400 ribu orang di seluruh dunia.
Pengumuman ini membuat saham perusahaan naik 3,3 persen pada Jumat ini di Mumbai. Catatan ini merupakan kenaikan nilai saham tertinggi yang dialami oleh Sun Pharmaceuticals sejak November 2018 lalu. Adapun indeks S&P BSE Sensex juga naik 1,3 persen.