Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Turun, Uji Spesimen Covid-19 Kembali Lampaui 10.000 Per Hari

secara kumulatif spesimen terkait Covid-19 yang diperiksa sejak 1 April 2020 sebanyak 354.434 spesimen.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah memeriksa sebanyak 11.970 spesimen terkait Covid-19 pada hari ini, Rabu (3/6/2020).

Angka itu kembali melampui target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu sebanyak 10.000 spesimen per hari. Adapun, pada hari sebelumnya, Selasa (2/6/2020) uji spesimen Covid-19 sempat turun di bawah 10.000 spesimen per hari.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan dari total 11.970 speimen yang telah diperiksa per hari ini, sebanyak 11.518 spesimen diuji melalui RT PCR dan 452 spesimen melalui tes cepat molekuler (TCM).

“Seluruhnya [spesimen] sudah bisa diverifikasi sebanyak 11.970 spesimen,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

Dengan demikian, Yuri menuturkan, secara kumulatif spesimen yang diperiksa sejak 1 April 2020 sebanyak 354.434 spesimen. Kendati demikian, dia menggarisbawahi, satu kasus dapat diambil lebih dari satu kali pengambilan dan lebih dari satu jenis spesimen seperti naso, oro dan sputum.

Kendati demikian, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 22 laboratorium yang belum melaporkan hasil pemeriksaan PCR. Adapun, 22 laboratorium itu berlokasi di Kota Tangerang, Jambi, Bogor, DKI Jakarta, Teluk Bintuni dan Cirebon.

Sementara itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat menagih target kapasitas uji spesimen virus Corona berbasis PCR sebanyak 10.000 per hari. Dia telah meminta percepatan kapasitas tes sejak medio April 2020.

Jokowi menjelaskan bahwa berdasarkan data yang dia terima, sebanyak 104 laboratorium telah masuk dalam jaringan penanganan Covid-19. 
Namun, sebanyak 51 laboratorium di antaranya belum melakukan rujukan pemeriksaan.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan ketersediaan SDM menjadi salah satu kendala utama.
Hal ini terjadi karena sebelumnya hanya ada satu shift petugas laboratorium dengan durasi kerja delapan jam per hari.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Gugus Tugas Covid-19 telah berupaya melakukan penambahan SDM melalui kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di setiap wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper