Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penularan Corona di Jakarta Terus Menurun, 4 Hari Lagi Penentu Pelonggaran PSBB?

Provinsi DKI Jakarta melanjutkan tren penurunan penularan virus corona. Kondisi ini terlihat dari angka penularan infeksi reproduksi efektif (Rt) sejak beberapa hari terakhir.
Ilustrasi vaksin virus corona/istimewa
Ilustrasi vaksin virus corona/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi DKI Jakarta melanjutkan tren penurunan penularan virus corona. Kondisi ini terlihat dari angka penularan infeksi reproduksi efektif (Rt) sejak beberapa hari terakhir.

Berdasakan hitungan perusahaan analisis big data Bonza menunjukkan bahwa DKI Jakarta mencatatkan angka Rt di bawah 1 selama 10 hari berturut-turut.

Angka Rt di bawah 1 telah dicatatkan DKI Jakarta sejak 17 Mei 2020. Rt di bawah 1 menjadi salah satu syarat pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang disampaikan pemerintah beberapa hari terakhir.

Rt di bawah 1,0 atau Rt<1 berarti setiap infeksi akan menyebabkan kurang dari satu infeksi lainnya. Angka tersebut mengartikan bahwa virus berpotensi berhenti menyebar.

Secara rinci, angka Rt di Jakarta menyentuh 0,98 pada 17 Mei, 0,95 pada 18 Mei, 0,93 (19 Mei), 0,93 (20 Mei), 0,94 (21 Mei), 0,97 (22 Mei), 0,98 (23 Mei), 0,99 (24 Mei), 0,99 (25 Mei) dan 0,96 pada 26 Mei.

Data tersebut menunjukkan bahwa DKI Jakarta setidaknya memerlukan waktu sekitar empat hari lagi untuk memenuhi salah satu syarat pelonggaran PSBB.

Co-Founder Bonza Philip Thomas mengatakan mengatakan pihaknya menggunakan data publik yang dilampirkan oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Data tersebut dianalisa menggunakan model matematika statistik. Bonza mengkalibrasi data Covid-19 di Indonesia menggunakan model penghitungan statistik karya Bettencourt & Ribeiro serta Systrom.

Menurutnya, Angka Rt hanya merupakan salah satu syarat pelonggaran PSBB. Meski angka penularan di bawah 1, pemerintah juga harus memastikan kesigapan sektor lainnya seperti rumah sakit dan tenaga medis.

“Ini kan salah satu indikator laju penyebaran virus. Menurut saya harus perlu indikator lain [untuk mengambil keputusan pelonggaran BSBB],” katanya kepada Bisnis, Selasa (26/5/2020).

Adapun reproduksi efektif atau Rt merupakan sebuah metrik untuk melacak penyebaran virus secara real time. Secara ringkas apabila angka Rt di atas 1,0 maka setiap infeksi akan menyebabkan lebih dari satu infeksi lainnya.

Kemudian, apabila Rt 2,0 berarti satu pasien yang terinfeksi akan menulari rata-rata dua pasien lainnya. Begitu seterusnya.

Pemerintah mensyaratkan pelonggaran atau penyesuaian PSBB dapat dilakukan jika salah satunya angka Rt berada di bawah 1,0 selama dua pekan berturut-turut atau 14 hari.

Sebelumnya, Kepala Bappenas/Menteri PPN Suharso Monoarfa mengatakan sesuai saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat tiga kriteria langkah kesehatan yang harus dipenuhi jika hendak melakukan pelonggaran pembatasan sosial.

Pertama, yang menjadi syarat mutlak adalah terpenuhinya kriteria epidemologi dengan indikator angka reproduction rate (Rt) atau reproduksi efektif harus mencapai di bawah 1 selama dua pekan.

Untuk mencapai itu, angka reproduksi (R0) atau tren kasus baru harus berada di bawah 1 selama dua pekan.

"Indonesia R0-nya [angka reproduksi] sekitar 2,5, untuk dunia ada di rentang 1,9–5,7. Kita bersama-sama berharap bisa menekan angka reproduksi efektif, agar Rt bisa lebih kecil dari 1 selama 14 hari," katanya pada Kamis (21/5/2020).

Kedua, kualitas sistem kesehatan yang terlihat dari kemampuan menangani kasus baru Covid-19. Kriteria ini dapat dipenuhi dengan adanya data kapasitas rumah sakit per 1.000 penduduk, proyeksi kasus baru yang memerlukan perawatan lebih kecil dari kapasitas rumah sakit, jumlah tempat tidur yang dilengkapi ventilator, dan data ruang isolasi.

Ketiga, adalah survei yang mencakup kapasitas pengetesan Covid-19. Untuk melakukan penyesuaian PSBB, pemerintah harus memiliki kapasitas tes laboratorium yang cukup dan memiliki strategi tes yang jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper