Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buka Kembali Showroom, VW Tawarkan Stimulus ke Pelanggan

Untuk menarik konsumen, pembuat mobil terbesar di dunia itu akan menawarkan persyaratan leasing dan pembiayaan yang lebih baik, serta asuransi perlindungan pembayaran jika pembeli kehilangan pekerjaan.
Sebuah kartun logo VW menekan coronavirus ditampilkan di sebuah gedung di markas Volkswagen untuk merayakan pembukaan kembali pabrik selama penyebaran penyakit coronavirus (Covid-19) di Wolfsburg, Jerman 25 April 2020. - REUTERS
Sebuah kartun logo VW menekan coronavirus ditampilkan di sebuah gedung di markas Volkswagen untuk merayakan pembukaan kembali pabrik selama penyebaran penyakit coronavirus (Covid-19) di Wolfsburg, Jerman 25 April 2020. - REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Volkswagen AG memulai kembali penjualan untuk menghidupkan permintaan di pasar domestik Jerman.

Divisi Mobil Penumpang VW mengungkapkan untuk menarik konsumen, pembuat mobil terbesar di dunia itu akan menawarkan persyaratan leasing dan pembiayaan yang lebih baik, serta asuransi perlindungan pembayaran jika pembeli kehilangan pekerjaan.

Program untuk mobil baru dan bekas tersebut dimulai pada Jumat pekan ini hingga 31 Juli 2020.

"Kami ingin memberikan stimulus kuat pertama sehingga pelanggan datang ke dealer lagi. Menurut lembaga riset pasar GfK, sentimen konsumen telah mencapai titik terendah bersejarah di bulan April. Kami membutuhkan tindakan instan yang memiliki efek positif pada iklim konsumen," kata kepala penjualan merek VW Juergen Stackmann, dilansir Bloomberg, Senin (11/5/2020).

Pabrikan mobil Jerman lain termasuk Daimler AG dan Renault SA meningkatkan output kendaraan bahkan ketika banyak pelanggan menghindari showroom di Eropa setelah wabah virus corona merebak di Benua Biru.

Dealer dibuka kembali di beberapa negara setelah langkah-langkah karantina berangsur-angsur mereda, tetapi daya beli belum pulih menyusul kejatuhan ekonomi dari krisis dan meningkatnya pengangguran.

Sementara itu, industri mobil Jerman telah menyerukan program insentif yang didukung pemerintah untuk menggalakkan kembali pembelian mobil. Hal itu juga dimaksudkan untuk memberikan stimulus yang sangat dibutuhkan bagi ekonomi untuk mencegah resesi berkepanjangan.

Namun, rencana itu memicu kontroversi di antara jajaran politik negara itu karena VW, Daimler dan BMW AG dinilai telah meraup untung miliaran euro dalam dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut European Automobile Manufacturers' Association yang berbasis di Brussels, industri otomotif Eropa terpukul oleh wabah Covid-19 dengan rata-rata pabrik tutup selama 29 hari kerja. Penutupan pabrik telah mengakibatkan hilangnya produksi lebih dari 2,3 juta kendaraan sejauh ini.

VW, Daimler dan BMW bersiap-siap untuk menderita kerugian pada kuartal kedua karena penjualan secara efektif terhapus pada bulan April. Kurangnya permintaan tidak hanya merugikan dealer mobil, menurut Stackmann.

"Karena itulah kami membutuhkan program stimulus luas untuk seluruh ekonomi yang mengembalikan kepercayaan di antara orang-orang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper