Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai pembelajaran jarak jauh menjadi model yang relevan dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Plt. Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan Covid-19 telah mengajarkan masyarakat banyak hal yaitu hidup bersih dan sehat serta membuat kita beradaptasi menggunakan metode pembelajaran jarak jauh.
“Ada tiga kelompok besar dalam pembelajaran di sekolah. Pertama adalah anak-anak yang sudah terbiasa dengan pembelajaran daring karena sekolah sudah menerapkannya secara penuh. Sekolah ini tidak akan merasa kesulitan menghadapi pembelajaran jarak jauh karena sering mengakses aplikasi pembelajaran,” tutur Hamid, Selasa (5/5/2020).
Hamid menjelaskan, kelompok kedua adalah sekolah yang melakukan pembelajaran semi daring. Pemberian tugas dari guru kepada siswa dikirim melalui Whatsapp, tidak berinteraksi secara langsung. Adapun, kelompok ketiga adalah anak-anak yang tidak bisa melakukan banyak hal karena keterbatasan infrastruktur dan daya dukung teknologi.
Dia menuturkan persoalannya adalah adalah anak-anak yang tidak punya akses internet, listrik, TV. Tidak jarang, pembelajarannya sangat manual yaitu menggunakan radio komunitas, hingga kunjungan guru ke rumah-rumah siswa secara berkala.
“Pilihlah materi esensial yang perlu dilakukan anak-anak di rumah. Berikan anak-anak pendidikan kecapakan hidup sesuai kondisi rumah masing-masing terutama tentang pengertian Covid-19, bagaimana karakteristiknya, serta bagaimana cara menghindarinya agar tidak terjangkit,” lanjut Hamid
Mengetahui masih terdapat daerah yang minim infrastruktur teknologi, jaringan internet dan listrik, ia berpesan bahwa proses pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing anak di tiap daerah. Oleh karena itu, guru dan orangtua perlu rajin berkoordinasi dan jeli dalam mengadaptasi metode pembelajaranya.