Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Online Melaju di Tengah Pandemi, Saham Visa Terselamatkan

Saham Visa turun hanya sebesar 0,9 persen di saat indeks S&P 500 sektor teknologi informasi merosot 2,3 persen dan indeks S&P 500 sektor finansial terjembab sekitar 3,5 persen
Logo Visa/Istimewa
Logo Visa/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham perusahaan prinsipal global Visa Inc. bernasib lebih baik dibandingkan dengan perusahaan keuangan lainnya pada pembukaan perdagangan bursa Amerika Serikat, Jumat (1/5/2020).

Dilansir dari Bloomberg, hal tersebut didorong oleh laporan kinerja perusahaan yang menyampaikan kenaikan transaksi pembayaran online dan elektronik, walaupun daya beli konsumen menurun di tengah pandemi corona (Covid-19).

Saham Visa turun hanya sebesar 0,9 persen di saat indeks S&P 500 sektor teknologi informasi merosot 2,3 persen dan indeks S&P 500 sektor finansial terjembab sekitar 3,5 persen. Sementara itu, perusahaan jaringan pembayaran elektronik lainnya, Mastercard Inc. mengalami koreksi saham sekitar 2,5 persen.

Analis Morgan Stanley James Faucette mengatakan digitalisasi pembayaran berjalan lebih cepat dalam situasi saat ini dan mendorong masyarakat untuk membeli barang secara online serta tidak menggunakan uang tunai.

Pada saat yang sama, dia mencermati bahwa kenaikan volume transaksi pembayaran pada April didorong oleh stimulus pemerintah AS. Dia memberikan overweight untuk saham Visa dan menaikkan target harga dari US$183 ke US$196.

Analis MoffetNathanson Lisa Ellis menyampaikan tren kinerja Visa selama April merupakan sebuah peringatan yang tidak biasa dari pandemi. Pasalnya, transaksi pembayaran global turun 25 persen sepanjang bulan keempat tahun ini.

Dia pun menyebutkan Visa menguasai volume transaksi kartu global, hampir 60 persen, kecuali China. Hingga kini, Visa belum melaporkan penurunan pendapatan dalam satu kuartal sejak penawaran saham perdana pada 12 tahun yang lalu.

E-commerce atau perdagangan elektronik merupakan salah satu sektor yang menyeimbangi penurunan ekonomi akibat corona, dengan kenaikan sekitar 20 persen pada April 2020.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan yang cukup signifikan pada transaksi tiket, home improvement, otomotif, dan kesehatan, setelah stimulus pemerintah mulai disalurkan.

Ellis memperkirakan pendapatan Visa terkoreksi sekitar 19 persen secara tahunan pada akhir tahun ini dan menargetkan harga saham Visa pada level US$220.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper