Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Corona 22 April: Jumlah ODP 193.571 Orang dan PDP 17.754 Orang

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan saat ini ada 38 laboratorium yang bekerja aktif untuk melakukan pemeriksaan Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 hingga Rabu siang (22/4/2020) mencapai 193.571 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 17.754 orang. 

"PDP 17.754 ini adalah data akumulatif yang dikumpulkan dari seluruh Dinkes di Indonesia. Kelompok ini akan kami prioritaskan pengecekan laboratorium,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Rabu (22/4/2020). 

Untuk ODP, Yuri mengatakan bahwa sebagian besar diantaranya sudah selesai dalam masa pemantauan. 

Selain itu, dia menyebutkan bahwa 38 laboratorium yang bekerja aktif untuk memeriksa spesimen Covid-19. Dia mengatakan penambahan laboratorium akan dilakukan begitu belum sampai di beberapa laboratorium.  

“Beberapa laboratorium akan ditambahkan begitu reagen dari negara lain sudah bisa kita terima,” ujarnya.  

Dia menjelaskan bahwa spesimen yang diperiksa sampai saat ini totalnya mencapai 55.732 spesimen. Dari total tersebut, yang telah diperiksa sebanyak 47.361 orang. 

Dari jumlah tersebut, terakumulasi hasil positif terinfeksi virus Corona yang didapatkan adalah sebanyak 7.418 orang dan hasil negatif 39.943 orang.

Dari kasus positif, Yuri menyampaikan bahwa terdapat 913 orang yang telah dinyatakan sembuh dan 635 orang meninggal. 

"Sudah barang tentu kriteria sembuh ini berdasarkan, satu, kondisi klinis yg sudah membaik dan tidak membutuhkan layanan rumah sakit lagi. Kedua, secara serial berturut-turut dua kali pemeriksaannya negatif," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper