Bisnis.com, JAKARTA – Sir Jeremy Farrar, Director Wellcome Trust dan salah satu ahli yang memberi nasihat tentang pandemi Covid-19 mengatakan bahwa dia optimistis vaksin dapat dikembangkan tetapi dia juga memperingatkan bahwa tidak ada jaminan akan hal itu.
Kabar ini disampaikan Farrar lantaran jadwal pengembangan vaksin telah ditetapkan, prosesnya paling tidak memakan waktu 12 hingga 18 bulan. Beberapa ahli lainnya menyebut kemungkinan pengembangan vaksin bisa lebih lama dari itu.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa saat ini kita tidak memiliki vaksin untuk virus corona manusia lainnya seperti flu biasa, SARS, dan MERS.
“Saya optimis teapi bukan apakah vaksin atau perawatan atau tes diagnostik saja. Kenyataannya kita harus memiliki semua hal itu dan menggunakannya secara paralel, karena kita tidak yakin mana dari semua ini yang pada akhirnya akan bekerja,” katanya seperti dikutip Express, Senin (20/4).
Dia menambahkan bahwa dirinya juga memegang harapan ada seseorang, lembaga, atau perusahaan yang dapat mengembangkan vaksin virus corona baru pada akhir tahun ini. Akan tetapi, itu tidak akan tersedia secara luas untuk seluruh masyarakat.
“Jika kita memang memiliki vaksin, katakanlah pada akhir 2020 atau memasuki 2021, maka kita perlu membuatnya dalam miliaran dosis untuk tersedia bagi seluruh dunia,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, lanjutny, hanya memiliki vaksin yang aman dan efektif tidaklah cukup. Semua pihak harus memikirkan sampai akhir bagaimana caranya menyelesaikan persoalan ini di seluruh dunia.
Pasalnya, jika ada negara yang masih memiliki penularan virus corona baru atau penyakit Covid-19 kendati jumlahnya sedikit, hal tersebut akan memicu mata rantai penyebaran virus kembali.
Sir Patrick Vallance, UK Government Chief Scientific Adviser and the Government Office for Science juga menyebut bahwa kemungkinan pengembangan vaksin Covid-19 terlalu optimistis.
“Semua vaksin baru yang mulai dikembangkan adalah proyek jangka panjang. Hanya beberapa yang akhirnya berhasil. Virus corona tidak akan berbeda dan menghadirkan tantangan baru untuk pengembangan vaksin,” katanya.
Pemberitaan tentang vaksin dari Farrar ini menyusul berita dari Sunday Times yang mengungkapkan bahwa peringatan ilmuwan kepada pemerintah Inggris khususnya, tentang Covid-19 telah diabaikan.
Laporan itu menyebut bahwa Inggris telah kehilangan 5 minggu penting dalam perjuangan untuk mengatasi ancaman berbahaya dari virus corona. Dilaporkan juga bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melewatkan lima pertemuan tentang virus corona baru tersebut.
Sementara itu, pemerintah telah menepis laporan tersebut dengan menyatakan bahwa artikel berisi serangkaian informasi palsu dan salah serta secara aktif keliru menggambarkan sejumlah pekerjaan besar yang sedang berlangsung di pemerintahan.
“Ini adalah pandemi global yang belum terjadi sebelumnya dan kami telah mengambil langkah yang tepat pada waktu yang tepat untuk memeranginya, dipandi setiap saat oleh saran ilmiah terbaik,” pernyataan bantahan tersebut.