Bisnis.com, JAKARTA—Setelah terbang selama 86 tahun, maskapai penerbangan South African Airways terancam bangkrut bahkan berencana untuk memutuskan hubungan pekerjaan seluruh karyawannya.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/4/2020) dini hari, Departemen Perusahaan Publik menyatakan tak ada kesepakatan yang tecapai dari diskusi yang dilakukan dengan perusahaan. Sebelumnya, perusahaan menyampaikan permintaannya untuk bantuan keuangan sehingga perusahaan bisa bertahan.
Sayangnya, permintaan tersebut tak terkabul. Namun, pemerintah belum mau memberikan keterangan lebih lanjut.
Baca Juga
“Terdapat sejumlah diskusi terkait dengan model bisnis South African Airways saat ini, keberhasilan penyelamatan proses bisnis dan hasil terbaik yang memungkinkan bagi karyawan,” katanya.
Perusahaan disebut telah menawarkan kesepakatan dengan 4.700 karyawan pada akhir bulan. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan yakni pembayaran satu bulan gaji untuk setiap layanan dan akan tergantung pada hasil likuidasi aset seperti perumahan.
Perusahaan juga telah bergantung pada kesepakaan garansi utang dari pemerintah selama bertahun tahun dan mencetak laba terakhir pada 2011. Pandemi Covid-19 pada akhirnya membuat perusahaan harus menghentikan layanan penumpang kendati pelayanan kargo masih berjalan ke beberapa negara seperti Jerman dan Brasil.