Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump vs WHO: Jepang Ajak Negara Lain Tak Mencontoh Presiden AS

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berharap negara-negara dan komunitas internasional tak meniru sikap Presiden AS Donald Trump yang berencana menyetop dana bantuan untuk WHO.
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, saat menunggu Ivanka Trump dan Jared Kushner untuk bergabung dengan mereka untuk foto grup pada hari pertama KTT G20 pada 28 Juni 2019 di Osaka, Jepang./Reuters
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, saat menunggu Ivanka Trump dan Jared Kushner untuk bergabung dengan mereka untuk foto grup pada hari pertama KTT G20 pada 28 Juni 2019 di Osaka, Jepang./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sikap Presiden AS Donald Trump terhadap badan kesehatan dunia WHO dinilai sebagai hal yang tak perlu dicontoh. 

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berharap negara-negara dan komunitas internasional tak meniru sikap Presiden AS Donald Trump yang berencana menyetop dana bantuan untuk WHO.

Dalam keterangannya di Tokyo, Jumat (17/4/2020), Abe juga menegaskan Jepang sama sekali tak berpikir meniru tindakan Trump.

"Kerja sama dengan WHO sangat penting untuk menghadapi virus Corona. Jepang sama sekali tak punya rencana untuk memotong atau mengakhiri dana untuk WHO. Bagi kami, saat ini justru momen paling penting untuk mensuport WHO,\" tutur Abe seperti dilansir Bloomberg.

Abe, yang dikenal jarang mengambil sikap berseberangan dengan Trump, di sisi lain memahami bahwa ada banyak evaluasi yang harus dilakukan terhadap WHO. Namun, bagi dia, lebih bijak bila kritik dan evaluasi dilakukan setelah pandemi ini berlalu.

"Setiap pihak pasti punya pandangan masing-masing terhadap WHO, termasuk pasti ada pula pandangan politis yang tak sepenuhnya netral," sambung Abe.

Rencana Trump menyetop donasi kepada WHO disampaikan politikus Republik itu pada Selasa (14/4/2020) kemarin.

"WHO gagal dalam tugas dasarnya dan harus dimintai pertanggungjawaban,” ucap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Kegagalan WHO itu, menurut Trump, tampak dari jatuhnya korban yang lebih banyak dari prediksi awal. Trump menilai WHO bersikap terlalu lunak kepada China, sehingga tak bisa mengingatkan secara tegas kepada dunia mengenai bahaya yang sebenarnya dari Covid-19.

"Wabah ini bisa saja dibendung langsung di karantina, dan angka kematian akan sangat sedikit. Begitu banyak kematian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan mereka,” sambung Trump.

Usai pernyataan tersebut, sejumlah pimpinan negara lain dikabarkan menghubungi Trump dan berusaha membujuknya agar menganulir kebijakan tersebut. Sebelum Abe, salah satu yang bersuara vokal mengingatkan Trump adalah kanselir Jerman Angela Merkel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper