Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kasus baru COVID-19 di Jerman menunjukkan kenaikan terendah selama April tahun ini, mengindikasikan bahwa pemulihan berada di depan mata.
Data Johns Hopkins University pada Senin (13/4/2020) menunjukkan kenaikan harian pada Minggu (12/4/2020) sebanyak 2.402 (1,9 persen) menjadi 127.854.
Pada saat yang sama, jumlah kematian yang disebabkan pandemi virus corona jenis baru tersebut meningkat 151 orang menjadi 3.022.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn membuka kemungkinan bahwa fokus bisa bergeser kepada pelonggaran pembatasan sosial jika tren penurunan jumlah kasus terkonfirmasi.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan bertemu dengan pejabat setempat untuk mendiskusikan mekanisme pelonggaran pembatasan sosial.
Secara global, virus corona telah menjangkiti sekitar 1,85 juta dengan jumlah kematian menyentuh angka 114.000 per Senin (13/4/2020), demikian situlis Bloomberg.
Sementara itu, Antara yang mengutip Reuters menyebutkan Jerman telah menyusun daftar aksi, termasuk kewajiban untuk mengenakan masker di depan umum, pembatasan pertemuan publik, dan pelacakan rantai infeksi, setelah karantina wilayah berakhir pada 19 April.
Proposal itu, yang terkandung dalam rancangan rencana aksi yang dikompilasi oleh dokumen Kementerian Dalam Negeri, menyatakan langkah-langkah tersebut harus mampu menjaga jumlah orang yang terinfeksi, bahkan ketika aktivitas sosial secara bertahap boleh dilakukan.
Selain itu, disebutkan harus ada mekanisme untuk melacak riwayat kontak orang yang positif COVID-19 dalam waktu 24 jam setelah diagnosis.
Apabila langkah-langkah itu dapat dilaksanakan, sekolah akan dapat dibuka kembali dan kontrol perbatasan yang ketat akan dilonggarkan.