Bisnis.com, JAKARTA — Angka pengangguran India bepeluang meningkat lebih dari 20 persen setelah pemerintah memberlakukan lockdown pada akhir Maret 2020.
Berdasarkan survei yang dilakukan Center for Monitoring Indian Economy Pvt (CMIE), tingkat pengangguran berkisar 23,4 persen pada akhir Maret hingga 5 April 2020 yang didasarkan atas 9.429 observasi.
Lembaga penelitian ini melakukan wawancara melalui sambungan telepon, setelah menghentikan survei regulernya pada akhir Maret tahun ini.
“Statistik ketenagakerjaan pada Maret 2020 sangat mengkhawatirkan. Ini adalah variasi yang besar dan memiliki tingkat error seperti biasa. Mungkin tidak bijaksana untuk fokus pada besarnya skala pergerakan, tetapi juga pada kepastian gerakan itu,” kata chief executive officer of CMIE Mahesh Vyas, dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/4/2020).
CMIE menyatakan berdasarkan survei ini, ada kemungkinan cukup besar angka ketenagakerjaan akan merosot dan terjadi kenaikan secara simultan terkait angka pengangguran pada Maret 2020. Sampel yang digunakan dalam survei ini berjumlah lebih dari 117.000.
Pemerintah India juga merilis data tingkat pengangguran setiap tahun. Laporan terakhir yang dirilis pada 2019 menyebutkan bahwa tingkat pengangguran mencapai 6,1 persen.