Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch mencatat ada 22 terpidana korupsi berpotensi bebas. Hal itu bisa terjadi jika PP No.99/2012 tentang Syarat dan dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan disahkan Presiden Joko Widodo.
Salah satu koruptor yang berpotensi bebas tersebut adalah mantan Ketua DPR RI Setya Novanto alias Setnov.
Usulan revisi PP itu berasal dari Menkumham Yassonal Laoly, dengan dalih untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan lembaga permasyarakatan.
Peneliti ICW Kurnia Ramdhana mengatakan jika revisi PP itu disahkan, sejumlah narapidana dapat langsung dibebaskan. Tapi, lanjut Kurnia, hingga saat ini masih belum jelas apa yang menjadi kriteria agar terpidana korupsi dinyatakan bebas dari masa tahanan.
“Apakah seorang terpidana korupsi mesti sudah berusia 60 tahun ke atas dan telah menjalani dua pertiga masa tahanan dipenuhi keduanya atau cukup salah satu saja,” kata Kurnia saat memberi keterangan pers secara daring kepada awak media di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Kendati demikian, dia menggarisbawahi, jika revisi PP itu disahkan Presiden, bisa dipastikan sejumlah terpidana korupsi dapat segera keluar dari lapas. Misalkan, ia menyebut nama OC kaligis, 78, Patrialis Akbar, 61, Surya Dharma Ali, 63, Setya Novanto, 64, dan Siti Fadhila, 70.
Data Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2018 menyebutkan bahwa jumlah narapidana seluruh Indonesia mencapai 248.690 orang. Sebanyak 4.552 orang di antaranya adalah narapidana korupsi. Artinya, narapidana korupsi hanya 1.8 persen dari total narapidana yang ada di lembaga pemasyarakatan.
Daftar Terpidana Kasus Korupsi yang Berpotensi Dibebaskan karena Revisi PP 99/2012
(sumber ICW)
No | Nama | Profesi | Kasus | Kerugian Negara/Suap | Waktu Vonis | Lama Vonis | Umur |
1 | Oce Kaligis | Pengacara | Suap ketua Pengadilan Tata Usaha Negara | USD 27 ribu dan 5 ribu dollar Singapura | 2015 | 7 tahun | 77 tahun |
2 | Suryadharma Ali | Mantan Menteri Agama | Korupsi penyelenggaraan Haji dan Dana Operasional Menteri | Rp 27 miliar dan 17 juta riyal Saudi | 2016 | 10 tahun | 63 tahun |
3 | Setya Novanto | Mantan Ketua DPR RI | Korupsi pengadaan KTP Elektronik | Rp 2,3 triliun | 2018 | 15 tahun | 64 tahun |
4 | Patrialis Akbar | Mantan Hakim Konstitusi | Suap Uji Materi UU Peternakan | USD 10 ribu dan Rp 4 juta | 2017 | 7 tahun | 61 tahun |
5 | Siti Fadilah Supari | Mantan Menteri Kesehatan | Pengadaan alat kesehatan | Rp 5,7 miliar | 2017 | 4 tahun | 70 tahun |
6 | Ramlan Comel | Mantan Hakim Ad Hoc Tipikor | Suap penanganan perkara | USD 58 ribu dan Rp 495 juta | 2014 | 7 tahun | 69 tahun |
7 | Jero Wacik | Mantan Menteri ESDM | Suap Dana Operasional Menteri | Rp 5 miliar | 2016 | 8 tahun | 70 tahun |
8 | Fredrich Yunadi | Pengacara | Merintangi pemeriksaan Setya Novanto | - | 2018 | 7,5 tahun | 70 tahun |
9 | Dada Rosada | Mantan Walikota Bandung | Korupsi dana bansos | Rp 40 miliar | 2014 | 10 tahun | 72 tahun |
10 | Rusli Zainal | Mantan Gubernur Riau | Suap dana PON Riau 2012 dan izin kehutanan | Rp 265 miliar | 2014 | 10 tahun | 62 tahun |
11 | Barnabas Suebu | Mantan Gubernur Papua | Korupsi proyek perencanaan fisik untuk PLTA | Rp 43 miliar | 2015 | 8 tahun | 73 tahun |
12 | Bambang Irianto | Mantan Walikota Madiun | Korupsi proyek Pasar Besar Madiun, gratifikasi, dan pencucian uang | Rp 48 miliar | 2017 | 6 tahun | 69 tahun |
13 | OK Arya Zulkarnaen | Mantan Bupati Batubara | Gratifikasi proyek di Kabupaten Batubara | Rp 8 miliar | 2018 | 5 tahun 6 bulan | 63 tahun |
14 | Masud Yunus | Mantan Walikota Mojokerto | Suap pembahasan perubahan APBD | Rp 1,4 miliar | 2018 | 3,5 tahun | 68 tahun |
15 | Imas Aryumningsih | Mantan Bupati Subang | Suap perizinan pembuatan pabrik di Subang | Rp 410 juta | 2018 | 6,5 tahun | 68 tahun |
16 | Dirwan Mahmud | Mantan Bupati Bengkulu Selatan | Suap proyek pengerjaan jembatan di Kab Bengkulu Selatan | Rp 1 miliar | 2019 | 4,5 tahun | 60 tahun |
17 | Setiyono | Mantan Walikota Pasuruan | Suap proyek dinas Koperasi dan Usaha Mikro | Rp 2,2 miliar | 2019 | 3,5 tahun | 64 tahun |
18 | Budi Supriyanto | Mantan anggota DPR RI | Suap program aspirasi pembangunan infrastruktur jalan di Maluku | Rp 4 miliar | 2016 | 5 tahun | 60 tahun |
19 | Amin Santono | Mantan anggota DPR RI | Suap dana perimbangan keuangan daerah | Rp 3,3 miliar | 2019 | 8 tahun | 70 tahun |
20 | Dewie Yasin Limpo | Mantan Anggota DPR RI | Suap proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro Papua | Rp 1,7 miliar | 2016 | 8 tahun | 60 tahun |
21 | Billy Sindoro | Direktur Operasional Lippo Group | Suap izin pembangunan Meikarta | Rp 16 miliar dan 270 ribu dollar Singapura | 2019 | 3,5 tahun | 60 tahun |
22 | Johanes Kotjo | Pemegang saham BlackGold Natural Resources Ltd | Suap proyek pembangunan PLTU Riau-1 | Rp 4,75 miliar | 2018 | 4,5 tahun | 69 tahun |