Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piramida Mesir Disemprot Disinfektan untuk Hentikan Penyebaran Virus Corona

Upaya ini merupakan salah satu langkah terbaru yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Mereka juga menyatakan bakal memberlakukan jam malam selama 2 minggu ke depan serta menutup sekolah dan menghentikan penerbangan masuk ke negaranya
Piramida di Mesir/20thcenturymagazine
Piramida di Mesir/20thcenturymagazine

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Mesir telah memerintahkan agar piramida-piramida yang ada di negeri itu didesinfeksi untuk menghentikan penyebaran virus corona atau COVID-19 yang telah menjadi pandemi global.

Upaya ini merupakan salah satu langkah terbaru yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Mereka juga menyatakan bakal memberlakukan jam malam selama 2 peka  ke depan serta menutup sekolah dan menghentikan penerbangan masuk ke negaranya.

Dilansir dari Insider, Jumat (27/3) mulai 23 hingga 31 Maret mendatang, semua situs arkeologi juga diperintahkan untuk ditutup di seluruh negeri.

Sebetulnya, ini bukan waktu ideal untuk Piramida Djoser, bangunan batu kolosal tertua di dunia yang baru dibuka kembali pada awal Maret setelah pekerjaan restorasi yang memakan waktu hingga 14 tahun.

Namun demikian, kepentingan memerangi wabah pandemi COVID-19 harus dilakukan dengan berbagai tindakan. Petugas kebersihan bermasker dan petugas dengan peralatan sterilisasi telah membersihkan pintu masuk piramida, kantor tiket, dan jalan-jalan terdekat.

Ashraf Mohie El-Din, Direktur Jenderal Piramida Mesir mengatakan untuk membersihkan piramida diperlukan bahan khusus dan prosesnya dilakukan oleh oleh tim khusus yang disebut dengan excavator.

“Kami menggunakan periode ini untuk membersihkan seluruh area. Selain itu juga untuk melakukan beberapa pekerjaan pemeliharaan dan renovasi agar area siap menerima pengunjungnya lagi,” katanya.

Adapun, berdasarkan catatan Worldometer hingga hari ini jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 di Mesir adalah sebanyak 495 kasus, dengan tingkat kematian sebanyak 24 kasus dan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 102 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Syaiful Millah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper