Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Rumah Sakit BUMN Bakal Menjadi Rujukan Pasien Virus Corona

Keempat rumah sakit itu adalah RS Pertamina Jaya, RS Pelni, RS Lavalette, dan RS PHC Surabaya. Ke depan, akan ada 31 rumah sakit BUMN lainnya yang bakal menjadi rujukan.
Rumah Sakit Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau./Antara-Nikolas Panama
Rumah Sakit Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau./Antara-Nikolas Panama

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengajukan empat rumah sakit pelat merah menjadi rujukan guna menangani pasien virus Corona (Covid-19).

“Ada empat (RS) yang sudah benar-benar siap (tangani pasien virus Corona). RS Pertamina Jaya, RS Pelni, RS Lavalette (milik PTPN XI), dan RS PHC Surabaya,” kata Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga.

Hingga saat ini, keempat rumah sakit  milik BUMN tersebut  belum menangani pasien virus Corona. Musababnya, keempatnya belum dijadikan rujukan oleh Kementerian Kesehatan.

Arya mengungkapkan, rencananya Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, akan meninjau langsung kesiapan dari rumah sakit milik BUMN, mulai dari fasilitas hingga standar operasionalnya dalam menangani pasien virus corona.

“Sejauh ini belum ada yang ditempatin di RS BUMN. Ada rencana, Menkes mau lihat (fasilitas RS BUMN) juga. Minggu depan sudah ok lah,” kata Arya.

Arya menjelaskan, jika keempat rumah sakit BUMN telah diberi izin menangani pasien corona, pihaknya akan mempersiapkan rumah sakit yang lainnya.  Adapun saat ini BUMN sendiri memiliki 65 rumah sakit di seluruh Indonesia yang tergabung dalam holding Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

“Nantinya ada 31 (RS BUMN), tapi awalnya empat dulu. Empat ini sudah bisa tes [virus Corona],” ucap dia.

Selain menunjuk empat rumah sakit untuk menangani pasien virus Corona, Arya Sinulingga juga mengatakan, PT RNI (Persero) akan mendatangkan alat uji virus Corona atau rapid test Covid-19 yang berasal dari China.

Dia mengatakan, alat tersebut telah terbukti bisa dengan cepat memberikan informasi deteksi awal apakah seseorang suspect virus Corona. "Itu tes corona kan rapid test, yang hasilnya bisa keluar hanya 15 menit sampai 3 jam," kata dia melalui telekonferensi bersama awak media, Rabu (17/3/2020).

Arya menjelaskan, bahwa RNI saat ini telah memesan 500 ribu unit alat tersebut. RNI telah mendaftarkan alat tersebut ke Kementerian Kesehatan sejak 10 Maret 2020.

Namun pihak perseroan belum bisa segera mengimpor alat tersebut, menurut Arya, karena harus menunggu izin dari Kementerian Kesehatan. "Kalau ini bisa secepatnya, kalau dikasih izin maka kami langsung kirim pakai Garuda (pesawat Garuda Indonesia) dari Hangzhou," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper