Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi menolak kujungan orang asing untuk tujuan umrah maupun kunjungan lain demi mencegah penularan virus Corona di negeri itu.
Pengumuman itu disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, yang diteruskan oleh Abdulaziz bin Wazzan, Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.
"Berdasarkan instruksi yang diterima oleh Kementerian Haji dan Umrah mengenai tindakan pencegahan yang diambil oleh Kerajaan untuk mencegah masuknya virus Corona baru, termasuk beberapa langkah pencegahan lainnya, maka telah dilaksanakan penangguhan masuknya warga non-Saudi ke Kerajaan Saudi untuk tujuan Umrah dan kunjungan lainnya serta penghentian penerbitan visa untuk sementara," tulis pengumuman tersebut yang dikeluarkan hari ini, Kamis (27/2/2020).
Tidak ada penjelasan lebih rinci mengenai batas waktu pemblokiran jemaah umrah, namun terkait dengan hal itu Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi menyarankan agar biro umrah dan agen luar negeri untuk menagguhkan perjalanan umrah dan membatalkan pemesanan.
"Kementerian juga mengkonfirmasi perusahaan2 Umrah dan agen luar negeri untuk membatalkan pemesanan apapun sejak diterbitkannya pengumunan ini sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Abdulaziz bin Wazzan.
Berdasarkan data Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, total jemaah ibadah umroh di Arab Saudi pada musim tahun 1441 Hijriyah untuk periode 31 Agustus hingga 26 Desember 2019 mencapai 2,37 juta jemaah. Adapun visa umroh yang diterbitkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mencapai 2.371.441 jemaah.
Untuk jemaah umrah dari luar negeri Arab Saudi, Pakistan menempati urutan pertama dengan 495.270 jemaah atau setara 20,8%, disusul di posisi kedua Indonesia dengan 443.879 jemaah atau 18,7% . Adapun posisi ketiga jemaah asal India mencapai 262.887 atau 11,08%.