Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Wabah Virus Covid-19, Mobile World Congress Dibatalkan

Industri nirkabel membatalkan perhelatan tahunan terbesarnya setelah wabah koronavirus (Covid-19) memicu pembatalan keikutsertaan sejumlah peserta, mengguncang perusahaan telekomunikasi tepat ketika mereka sedang bersiap untuk meluncurkan layanan 5G baru.
Ponsel Huawei Mate X dipamerkan dalam Mobile World Congress, MWC 19, di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2019)./REUTERS-Sergio Perez
Ponsel Huawei Mate X dipamerkan dalam Mobile World Congress, MWC 19, di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2019)./REUTERS-Sergio Perez

Bisnis.com, JAKARTA – Industri nirkabel membatalkan perhelatan tahunan terbesarnya setelah wabah koronavirus (Covid-19) memicu pembatalan keikutsertaan sejumlah peserta, mengguncang perusahaan telekomunikasi tepat ketika mereka sedang bersiap untuk meluncurkan layanan 5G baru.

Pembatalan acara ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah 33 tahun Mobile World Congress di Barcelona. Setiap tahunnya, MWC menarik lebih dari 100.000 peserta dari seluruh dunia untuk melihat inovasi-inovasi terbaru, menarik sejumlah investor, dan melakukan transaksi.

"Kekhawatiran global mengenai wabah koronavirus, kekhawatiran perjalanan, dan keadaan lainnya, membuatn acara tersebut tidak mungkin diadakan, ungkap John Hoffman, CEO penyelenggara konferensi GSMA, seperti dikutip Bloomberg.

Sejumlah perusahaan besar mulai membatalkan keikutsertaan sejak 7 Februari, dimulai dari produsen peralatan nirkabel Swedia Ericsson AB setelah mengatakan perusahaan tidak dapat memastikan keamanan staf dan pelanggan mereka.

Ketika perusahaan lain menarik diri, mulai dari Sony Corp hingga Nokia Oyj, Vodafone Group Plc, dan Deutsche Telekom AG, semakin sulit bagi mereka yang tersisa untuk tetap menghadiri MWC.

Dilansir dari Bloomberg, GSMA dapat mengumumkan pembatalan pada Rabu setelah pertemuan anggota.

MWC rencananya akan digelar pada 24 Februari hingga 27 Februari 2020. GSMA telah meningkatkan kewaspadaan sanitasi untuk meyakinkan pengunjung, menyarankan untuk tidak melakukan jabat tangan, memperkenalkan pemindai suhu tubuh dan protokol untuk penggantian mikrofon, serta membatasi masuknya kedatangan dari China.

Beberapa delegasi telah menggantikan staf yang berasal China dengan staf dari negara lain atau mengirim perwakilan China mereka sebelumnya untuk menghindari pembatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper