Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Sepakat Omnibus Law, Esok KSPSI Geruduk DPR

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) direncanakan bakal menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Sejumlah buruh dari berbagai serikat buruh melakukan aksi pada saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019). /Antara
Sejumlah buruh dari berbagai serikat buruh melakukan aksi pada saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) direncanakan bakal menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu (12/2/2020).

 Andi Gani Nena Wea, sebagai Presiden KSPSI memastikan akan memimpin langsung aksi demonstrasi para buruh yang diklaim bakal mencapai puluhan ribu orang tersebut. 

 Andi Gani menjamin aksi buruh akan berlangsung dengan tertib dan damai. Apalagi koordinasi dengan Kapolda Metro Jaya sudah dilakukan secara intensif.

 "Saya sudah menginstruksikan seluruh jajaran KSPSI untuk menjaga aksi besar ini berjalan aman dan damai. Kami juga bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk mengantisipasi penyusup dan pihak-pihak tidak bertanggungjawab," katanya, di Jakarta, Selasa (11/2).

 Andi Gani mengungkapkan, aksi buruh akan diawali dengan longmarch dari depan TVRI menuju gedung DPR. Rencananya KSPSI juga akan diterima pimpinan DPR. 

 Menurutnya, aksi besar-besaran ini dilakukan sebagai bentuk protes atas Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. 

 "Sikap kami jelas. Kalau omnibus law mereduksi atau mengurangi kesejahteraan buruh. Kami akan tolak habis-habisan. Kami meminta unsur buruh masuk dalam tim pembahasan omnibus law karena sejak awal, unsur buruh tidak pernah diajak bicara sehingga banyak rumor tidak jelas soal omnibus law," tegasnya.

Hingga kini, Andi Gani mengaku belum memiliki draf RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang diajukan oleh pemerintah kepada DPR.

Dia menyesalkan sikap kementerian terkait yang tidak pernah melibatkan buruh dalam penyusunan draft RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan lebih banyak melibatkan pengusaha.

 Andi Gani yang juga pimpinan konfederasi buruh ASEAN (ATUC) berharap pemerintah dan DPR bisa mendengar aspirasi dari buruh.  "Aksi adalah pilihan terakhir kami ketika seluruh cara sudah kami tempuh," ucapnya.

 Untuk diketahui, puluhan ribu buruh KSPSI akan menggeruduk Gedung DPR Senayan pada Rabu (12/2). Puluhan ribu buruh yang datang berasal berbagai kawasan diantaranya Banten, Jawa Barat dan Jabodetabek.

KSPSI akan membawa beberapa tuntutan ke DPR. Pertama, unsur buruh harus masuk ke dalam tim pembahasan perumus RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, bukan hanya sebagai pendengar. 

"Kedua, jangan sampai aturan ini justru merugikan bagi buruh," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper