Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah kelangkaan masker wajah untuk melindungi terhadap wabah coronavirus, ada satu barang lagi yang tiba-tiba menjadi langka di Hong Kong: tisu toilet.
Gulungan tisu toilet terjual habis di sejumlah supermarket di beberapa bagian kota dann sejumlah posting media sosial menunjukkan rak-rak kosong dan pembeli yang antri untuk membeli tisu toilet. Hong Kong Free Press memposting video singkat di Twitter pada hari Rabu (5/2/2020) yang menunjukkan rak kosong di bagian tisu dan kertas toilet.
Penyebab kekurangan kertas toilet masih belum jelas, tetapi spekulasi muncul di media sosial mengenai kemungkinan kendala produksi yang melibatkan rantai pasokan di China daratan. Pemerintah Hong Kong mengatakan pada Rabu malam bahwa mereka menyesali "tindakan menyebarkan rumor" yang menyebabkan kelangkaan produk seperti beras dan tisu toilet.
In the wake of the #coronavirus outbreak, Hongkongers panic bought tissue and toilet paper on Wednesday. pic.twitter.com/E7TbGEZV92
— Hong Kong Free Press (@HongKongFP) February 5, 2020
Pemerintah menambahkan bahwa langkah-langkah untuk membenrung coronavirus tidak akan mempengaruhi pergerakan barang lintas perbatasan.
Vinda International Holdings, produsen tisu toilet yang terdaftar di Hong Kong, belum dapat dimintai tanggapan mengenai kelangkaan produknya. Sejumlah supermarket di Hong Kong juga belum dapat memberikan komentar. Saham Vinda naik sebanyak 8 persen ke rekor tertinggi di sesi pagi perdagangan di Hong Kong.
Dilansir dari Bloomberg, seorang pria membawa sekarung gulungan tisu toilet di jalan pada Rabu malam mengatakan seorang teman telah mengantri untuk mendapatkannya. Sementara itu, dua pria berdiri di luar supermarket U Select di distrik Sheung Wan, sambil mencari cara bagaimana mereka mengatasi kekurangan cadangan tisu toilet.
"Kami pergi ke lima toko namun kehabisan tisu toilet," kata Lok Gork, seorang desainer yang tinggal di Hong Kong.
“Kami hanya mendapat tisu basah. Kita ditak pernah tahu. Lebih baik mencegah daripada menyesal," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Kelangkaan ini terjadi di tengah upaya Hong Kong untuk mengisolasi wilayahnya dari China guna mencegah penyebaran virus corona.
Pemerintah Hong Kong memutuskan untuk mewajibkan siapa pun yang datang dari daratan China mulai Sabtu (8/2/2020) untuk menjalani karantina selama dua minggu, menuru pemimpin kota itu kemarin.
Pemimpin Ekesekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan langkah-langkah itu bertujuan untuk mengekang aliran lintas batas orang untuk mencegah penyebaran virus corona baru, yang berasal dari Wuhan di Provinsi Hubei tengah.
Akan tetapi dia tidak memberikan perincian tentang bagaimana karantina akan dilaksanakan. Dia hanya mengatakan pembaruan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.
"Tindakan itu keras. Tapi saya percaya setelah kami mengatakan semua kedatangan harus dikarantina selama 14 hari sejak 8 Februari, jumlah kedatangan akan berkurang," kata Lam.
Sejauh ini terdapat ada 21 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan satu orang meninggal dunia.