Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bendung Penyebaran Virus Corona, China Perpanjang Libur Imlek

China memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek untuk periode waktu yang tidak ditentukan guna membendung penyebaran virus corona yang telah menewaskan sedikitnya 56 orang dan terus memicu infeksi baru di seluruh dunia.
Pekerja dari Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mendisinfeksi area perumahan setelah wabah virus Corona, di Ruichang, Provinsi Jiangxi, China, pada Sabtu (25/1/2020)./Reuters
Pekerja dari Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mendisinfeksi area perumahan setelah wabah virus Corona, di Ruichang, Provinsi Jiangxi, China, pada Sabtu (25/1/2020)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – China memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek untuk periode waktu yang tidak ditentukan guna membendung penyebaran virus corona yang telah menewaskan sedikitnya 56 orang dan terus memicu infeksi baru di seluruh dunia.

Liburan adalah masa ketika banyak warga China meninggalkan kota-kota besar seperti Wuhan, tempat penyakit itu merebak, untuk kembali ke kota asal mereka. Lebih dari dari 3 miliar perjalanan selama musim liburan dapat membantu menyebarkan penyakit tersebut.

Dilansir dari Reuters, media pemerintah Xinhua News melaporkan pada Minggu (26/1/2020) bahwa pemerintah akan memperpanjang liburan "ke tingkat yang tepat" lebih dari 30 Januari. Pernyataan tersebut diutarakan setelah pertemuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri China Li Keqiang.

Keputusan untuk memperpanjang liburan itu datang ketika pemerintahan Presiden Xi Jinping berada di bawah tekanan untuk menahan meningkatnya jumlah kematian akibat wabah di tengah kekhawatiran bahwa belum ada tanda-tanda perlambatan penyebaran virus tersebut.

Televisi pemerintah China melaporkan pada hari Minggu bahwa saat ini ada 2.051 kasus yang dikonfirmasi di China daratan, sedangkan tingkat kematian di negara itu naik menjadi sedikitnya 56 dari hanya dua kasus awal pekan lalu.

Pihak berwenang China pada hari Minggu juga mengatakan virus tersebut belum dapat dikendalikan kendati ada langkah agresif oleh pihak berwenang untuk membatasi pergerakan jutaan orang yang tinggal di kota-kota dekat pusat wabah.

Walikota Wuhan Zhou Xianwang mengatakan pada pengarahan pada hari Minggu bahwa diperkirakan ada 1.000 lebih kasus yang dikonfirmasi di kotanya, mengutip perkiraan rasio kemungkinan penyebaran sebesar 45 persen terhadap 2.700 terduga yang masih dalam pengamatan.

Secara terpisah, para pejabat Hong Kong mengumumkan kota itu akan melarang penduduk Provinsi Hubei, lokasi kota Wuhan, memasuki bekas koloni Inggris tersebut setelah tengah malam waktu setempat pada hari Minggu. Larangan itu juga berlaku bagi siapa saja yang telah bepergian ke Hubei dalam 14 hari terakhir. Pengecualian akan dibuat untuk penduduk Hong Kong.

Wilayah China menyumbang 98 persen dari infeksi global yang dikonfirmasi, sementara lebih dari belasan negara dan teritori juga melaporkan penyakit tersebut memasuki perbatasan mereka.

Amerika Serikat mengkonfirmasi tiga kasus terbaru dalam 24 jam terakhir. Dua kasus ditemukan di California Selatan dan satu di Maricopa County, Arizona. Semua pasien tersebut baru-baru ini bepergian ke Wuhan, China, dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit. Kerabat terdekat mereka sedang diidentifikasi dan dimonitor untuk tanda-tanda bahwa mereka mungkin mengembangkan penyakit. Negara bagian Washington dan Chicago juga mengkonfirmasi adanya yang terinfeksi.

Secara keseluruhan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah menguji sampel dari lebih dari 100 orang. Lima orang ditemukan terinfeksi, 25 dinyatakan negative, sedangkan sisanya masih menunggu hasil.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper