Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Gempa Besar di Jayapura Sepanjang Sejarah

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa fakta terkait gempa kuat di Jayapura dan sekitarnya Minggu dinihari, 19 Januari 2020, pukul 01.38 WIT.
Ilustrasi/ANTARA-Harianto)
Ilustrasi/ANTARA-Harianto)

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa fakta terkait gempa kuat di Jayapura dan sekitarnya Minggu dinihari, 19 Januari 2020, pukul 01.38 WIT.

Sebelum gempa utama yang dimutakhirkan bermagnitudo 6,1, ada gempa pembuka yang diiringi setidaknya 10 kali gempa susulan. Selain itu pusat sumber gempanya sangat berdekatan dengan sumber dua lindu lawas berkekuatan besar.

Pusat gempa terbaru yang mengguncang kuat Jayapura dan Sarmi di Papua berada di koordinat 2,77 LS dan 139,52 BT. Tepatnya di darat pada jarak 108 kilometer arah barat Kota Jayapura.

“Gempa ini diduga kuat dipicu oleh aktivitas Sesar Anjak Mamberamo,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono lewat keterangan tertulis seperti dikutip dari Tempo.co.

BMKG sedikitnya telah mencatat 10 kali gempa susulan. Paling besar bermagnitudo 5,2 dan terkecil 2,7. Gempa ini menurut Daryono juga memiliki satu gempa pembuka dengan kekuatan magnitude 4,3.

Wilayah Kabupaten Jayapura dan Sarmi kata dia secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Disebut seismik aktif karena kedua wilayah ini memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi.

“Disebut kompleks karena di wilayah ini memiliki banyak sebaran sumber gempa utama dengan berbagai segmentasi sesar dan splay atau percabangannya,” ujar Daryono.

Dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 terbitan Pusat Studi Gempa Nasional, wilayah Kabupaten Sarmi dan Jayapura dilalui oleh struktur sesar aktif yaitu Sesar Anjak Mamberamo dengan magnitudo maksimal 7,5.

“Karena kondisi tektonik yang aktif inilah maka wajar jika wilayah Sarmi dan Jayapura menjadi kawasan yang sangat rawan gempa dan paling aktif aktivitas kegempaannya di Papua,” kata Daryono.

Sebelumnya wilayah Sarmi pernah diguncang dua kali gempa kuat pada 20 Juni 2019 dengan magnitude 6,3, kemudian pada 24 Juni 2019 dengan magnitude 6,1 yang menimbulkan kerusakan.

Wilayah Kabupaten Sarmi dan Jayapura dikenal memiliki sejarah panjang gempa kuat dan merusak di masa lalu. Tercatat dalam katalog gempa terdapat lebih dari 20 aktivitas gempa berkekuatan besar yang berdampak mencapai skala intensitas VI hingga IX MMI.

Dampak gempa dalam skala intensitas MMI (Modified Mercally Intensity), menunjukkan rata-rata bangunan tembok sederhana mengalami kerusakan ringan pada skala intensitas VI MMI, sedangkan pada skala intensitas VIII dapat memicu kerusakan sedang hingga berat.

Catatan lainnya sumber gempa terbaru dari Sesar Anjak Mamberamo yang mengguncang Jayapura, Sarmi dan sekitarnya yaitu lokasinya sangat berdekatan dengan lokasi pusat gempa 26 Oktober 1926 yang bermagnitudo 7,6 juga gempa 28 Mei 1968 bermagnitudo 7,5.

Tingginya potensi gempa bumi di Sarmi dan Jayapura, kata Daryono, tidak perlu membuat masyarakat kecil hati dan khawatir berlebihan. Semua informasi terkait potensi gempa di wilayah ini harus direspons dengan langkah nyata dengan upaya memperkuat mitigasi guna meminimalkan dampak gempa bumi, kesiapsiagaannya, kapasitas stakeholder dan masyarakat, serta menyiapkan infrastrukturnya yang tahan gempa.

Daftar 20 gempa kuat sejak 1921 di Sarmi dan Jayapura dari BMKG:

1. Gempa Sarmi 19 Februari 1921 berkekuatan M 6,9 berdampak VII MMI.
2. Gempa Sarmi 10 Oktober 1921 berkekuatan M 6,6 berdampak VII MMI.
3. Gempa Sarmi 16 September 1923 berkekuatan M 6,5 berdampak VIII MMI.
4. Gempa Jayapura 26 Oktober 1926 berkekuatan M 7,6 berdampak VII MMI.
5. Gempa Sarmi 10 November 1930 berkekuatan M 6,9 berdampak VII MMI.
6. Gempa Jayapura12 Juli 1939 berkekuatan M 6,5 berdampak VII MMI.
7. Gempa Jayapura 1 April 1940 berkekuatan M 6,6 berdampak VII MMI.
8. Gempa Sarmi 28 Mei 1940 berkekuatan M 6,6 berdampak VIII MMI.
9. Gempa Sarmi 19 September 1950 berkekuatan M 7,2 berdampak VII MMI.
10. Gempa Waropen 21 Agustus 1955 berkekuatan M 6,7 berdampak VII MMI.
11. Gempa Jayapura 28 Mei 1968 berkekuatan M 7.5 berdampak VIII MMI.
12. Gempa Jayapura 10 Januari 1971 berkekuatan M7,7 berdampak VIII-IX MMI.
13. Gempa Sarmi 24 Maret 1986 berkekuatan M 6,7 berdampak VII MMI.
14. Gempa Sarmi 20 April 1986 berkekuatan M 6,8 berdampak VIII MMI.
15. Gempa Sarmi 27 Juni 1987 berkekuatan M 6,6 berdampak VII MMI.
16. Gempa Sarmi 25 Oktober 1987 berkekuatan M 6,8 berdampak VIII MMI.
17. Gempa Sarmi 29 Juli 1998 berkekuatan M 6,7 berdampak VIII MMI.
18. Gempa Talikora 6 April 2013 berkekuatan M 7,0 berdampak VII-VIII MMI.
19. Gempa Sarmi 27 Juli 2015 berkekuatan M 7,0 berdampak VI MMI.
20. Gempa Sarmi 20 Juni 2019 berkekuatan M 6,3 berdampak IV MMI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper