Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WFP Puji Indonesia Atasi Stunting, Tapi Tantangan Semakin Berat

Organisasi ini berperan memberikan dukungan program jangka panjang kepada negara berkembang terkait pangan. Organisasi bermarkas di New York, Amerika Serikat ini juga berperan dalam pemberian bantuan kemanusiaan. Meski didirikan oleh FAO, WFP bergantung kepada pembiayaan sukarela.
Ilustrasi anak 'stunting' atau kerdil yang antara lain disebabkan kurang gizi./Istimewa
Ilustrasi anak 'stunting' atau kerdil yang antara lain disebabkan kurang gizi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia membutuhkan upaya lebih keras untuk menekan angka anak tumbuh kerdil atau stunting.

Representatif World Food Programme (WFP) Christa Rader menyebutkan Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil dalam menekan angka stunting. Negara ini telah berhasil menekan angka stunting dari 30% menjadi 27,5% tahun lalu.

"Tapi, semakin rendah persentase yang Anda capai, maka semakin banyak tantangan di depannya," kata Christa di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (06/1/2020).

WFP merupakan lembaga yang didirikan oleh organisasi di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa, Food and Agriculture Organization (FAO).

Organisasi ini berperan memberikan dukungan program jangka panjang kepada negara berkembang terkait pangan. Organisasi bermarkas di New York, Amerika Serikat ini juga berperan dalam pemberian bantuan kemanusiaan. Meski didirikan oleh FAO, WFP bergantung kepada pembiayaan sukarela.

Christa menyebutkan dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pihaknya melaporkan berbagai program yang telah dijalankan di Indonesia. Pihaknya juga siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyukseskan program pengentasan stunting.

"Ada tiga area yang saya tekankan, diantaranya mendukung persiapan dari pemerintah, kedua adalah mendukung menekan angka stunting khususnya dalam memanfaatkan program perlindungan sosial untuk memiliki dampak penekanan angka kerdil, serta ketiga adalah program analitik WFP mengenai penelitian terhadap keamanan pangan dan gizi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper