Bisnis.com, BANDUNG - Setelah negara bagian New South Wales mengumumkan kondisi darurat, kebakaran hutan di Australian kian merembet hingga mendekati salah satu kota terbesar di negara tersebut, Sydney.
Sehari setelah Australia mencatat rekor temperatur udara terpanas, asap tebal menyelimuti kota Sydney dan menutupi Opera House. Alhasil, beberapa kegiatan di luar ruangan harus.
Dari data otoritas setempat, temperatur udara diperkirakan dapat mencapai 45 derajat Celsius di beberapa titik dalam beberapa hari ini.
Otoritas pemerintah New South Wales telah mengumumkan kondisi gawat darurat sehingga memungkinkan pemadam kebakaran bekerja menjaga aset pemerintah, melakukan evakuasi hingga menutup jalan serta sarana publik di New South Wales.
Otoritas setempat menemukan setidaknya 120 titik api pada siang hari ini, Kamis (19/10/2019). Separuh dari titik api tersebut berhasil ditangani.
"Kebakaran semakin meluas dengan cepat dan kuat," kata Komisioner Layanan Pemadam Kebakaran di Desa (RFS) di New South Wales.
Sejauh ini, dua pemadam kebakaran harus dilarikan ke rumah sakit melalui jalur udara, setelah mengalami luka bakar. Pemerintah New South Wales mengingatkan agar masyarakat yang ingin berlibur Natal ke pesisir untuk mengubah rencananya.
Walikota Shoalhaven, daerah pantai yang berjarak 190 km dari Sydney, Amanda Findley menuturkan warganya siap untuk dievakuasi.
"Ada asap besar yang menyelimuti kota menunjukkan seberapa dekat api tersebut," kata Findley.
Dia menuturkan bahwa kondisi di kota tersebut sangat panas dan berangin. "Kami semua khawatir api akan semakin menyebar. Masyarakat takut kehilangan segalanya," ujarnya.
RFS memposting sebuah foto di akun Twitter resminya yang menunjukkan petugas pemadam kebakaran menangani salah satu dari tiga titik kebakaran yang berada di dekat Sydney.
Satu pesawat yang membawa bom air dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan yang berjarak cukup dekat dengan rumah penduduk.
Australia telah berjuang keras menangani kebakaran hutan di pesisir timur selama berminggu-minggu dan menyebabkan enam orang meninggal dunia serta 680 rumah dan hampir 3 juta hektar lahan gambut terbakar. New South Wales mencatat setidaknya 40 rumah terbakar hangus hingga hari ini, Kamis (19/12/2019).