Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Uno Tanggapi Hasil Skor PISA Indonesia yang Berada di Peringkat Bawah

Hasil skor PISA (Programme for International Student Assessment) yang menempatkan Indonesia pada peringkat bawah untuk kemampuan literasi, matematika dan sains ternyata tak luput dari perhatian politisi dan pebisnis Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno alam acara Jakarta Halal Things yang digelar di Senayan City, Jakarta Selatan pada Minggu (8/12/2019) - Bisnis.com/Ria Theresia Situmorang
Sandiaga Uno alam acara Jakarta Halal Things yang digelar di Senayan City, Jakarta Selatan pada Minggu (8/12/2019) - Bisnis.com/Ria Theresia Situmorang

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil skor PISA (Programme for International Student Assessment) yang menempatkan Indonesia pada peringkat bawah untuk kemampuan literasi, matematika dan sains ternyata tak luput dari perhatian politisi dan pebisnis Sandiaga Uno.

Dalam pemaparannya dalam acara Jakarta Halal Things yang digelar di Senayan City, Jakarta Selatan pada Minggu (8/12/2019), mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai, sistem pendidikan yang belum baik di Indonesia tetap menjadi tantangan yang berat hingga saat ini.

“Ranking PISA kita itu masih ada di level terbawah, berarti sistem pendidikan kita belum mampu untuk menyelesaikan beberapa masalah inti. Dan ini diperparah dengan kemajuan dari pasar dan sektor industri yang tidak diikuti dengan sistem pendidikan yang bertransformasi," ujarnya.

"Akhirnya lulusan kita ini nggak nyambung antara skill yang mereka miliki dengan skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha,” lanjutnya.

Sandiaga kembali mengulangi fokus kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang menekankan, saat ini gelar tak lagi menjamin kehandalan individu bekerja di salah satu bidang usaha, dan pendidikan tidak lagi mampu menjamin kesiapan di dunia kerja.

“Salah satu caranya, sistem pendidikan kita harusnya mengabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan iman dan taqwa, ini bisa menjadi satu tugas ke depan bukan hanya menghadirkan generasi milenial yang cerdas saja,” sambungnya.

Ia juga menggarisbawahi, proses pencarian kerja saat ini juga cukup sulit. Maka dari itu, angka penggangguran di Indonesia tetap meningkat dengan total lebih dari 50 juta jiwa.

“Makanya jangan mencari lapangan kerja saja, tapi justru menciptakan lapangan kerja. Do something. Make business. Start your own business, be entrepreneur,” tutupnya.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper