Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang-Korsel Sepakat Lakukan Perundingan Formal untuk Redakan Tensi

Jepang dan Korea Selatan (Korsel) telah terjebak dalam sengketa terkait kompensasi bagi warga Korsel yang menjadi pekerja paksa di perusahaan Jepang dalam Perang Dunia (PD) II.
Bendera Korea Selatan dan Jepang./Reuters-Toru Hanai
Bendera Korea Selatan dan Jepang./Reuters-Toru Hanai

Bisnis.com, JAKARTA - Jepang dan Korea Selatan sepakat untuk menyelenggarakan pertemuan formal untuk membicarakan ketegangan di antara kedua negara pada Desember 2019.
 
Keputusan itu disampaikan dalam pertemuan G20 sekaligus sehari setelah Korea Selatan (Korsel) akhirnya memilih untuk tetap menjalin kemitraan dalam hal berbagi informasi intelijen dengan negara tetangganya itu.
 
"Kami menghabiskan waktu untuk menggelar diskusi intensif, tapi tidak ada waktu banyak yang tersisa untuk kami sekarang," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Korsel Kang Kyung-wha, usai bertemu dengan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi dalam pertemuan para Menlu G20 di Nagoya, Jepang, Sabtu (23/11/2019).
 
Seperti dilansir Reuters, meningkatnya tensi hubungan Tokyo-Seoul berakar dari perselisihan tentang kompensasi bagi para warga Korsel yang menjadi pekerja paksa di perusahaan-perusahaan Jepang pada Perang Dunia (PD) II. 
 
Perselisihan tersebut makin dalam pada tahun ini, dan bahkan merusak hubungan dagang kedua negara setelah Jepang menghentikan ekspor bahan mentah penting yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan pembuat semikonduktor Korsel.
 
"Saya ingin melakukan pertukaran pendapat dengan jujur dalam hal tenaga kerja dari Semenanjung Korea, yang menjadi masalah utama, dan isu bilateral lainnya," papar Motegi.
 
Adapun keputusan Korsel untuk melanjutkan General Security of Military Information Agreement (GSOMIA), sebuah pakta pertukaran informasi intelijen dengan Jepang, disambut dengan baik oleh AS, yang merupakan aliansi kedua negara itu. 
 
GSOMIA berakhir masa berlakunya pada Jumat (22/11) malam dan Korsel sebelumnya mengindikasikan tidak akan melanjutkannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper