Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Umum PP Muhammadiyah Percaya Fachrul Razi Akan Jalankan Tugas dengan Baik

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir tidak mempermasalahkan penunjukan Menteri Agama baru yang berlatar belakang militer. Hal terpenting, Menag memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan bisa menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019)./Antara
Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019)./Antara

Bisnis.com, KUDUS -  Embusan pendapat yang menyoroti kompetensi Menteri Agama Fahrul Razi tak membuat Muhammadiyah terpengaruh pandangan tersebut.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir tidak mempermasalahkan penunjukan Menteri Agama baru yang berlatar belakang militer. Hal terpenting, Menag memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan bisa menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya.

"Kami percaya Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi akan menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Haedar Nashir saat ditemui di sela-sela peluncuran Suara Muhammadiyah Corner dan penyerahan surat keputusan program studi baru dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI Jateng di Universitas Muhammadiyah Kudus, Kamis (24/10/2019).

Menurut Haedar soal latar belakang bisa bermacam-macam karena pada zaman orde baru juga ada Menteri Agama dari militer yang bernama Alamsjah Ratoe Perwiranegara.

Haedar menyampaikan selamat kepada Kabinet Indonesia Maju dan mendoakan dapat menjalankan amanat dengan baik.

"Dalam politik dinamikanya banyak, ada yang puas dan tidak puas," ujar Haedar.

Para menteri diharapkan bekerja secara optimal membawa Indonesia maju sebagai mana nama kabinet.

"Kerja optimal itu sesuai dengan bidangnya harus melahirkan hasil yang signifikan di tengah era populisme. Di mana pejabat publik biasanya selalu mengambil pandangan turun ke bawah, kemudian menjadi popularitas," ujarnya.

Sikap ingin populer, kata Haedar, harus sudah ditinggalkan, sehingga ketika harus turun ke bawah bertemu masyarakat tidak hanya berjabat tangan, tetapi menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

"Itu yang namanya populisme sejati. Jadi jangan untuk pencitraan," ujarnya.

Haedar juga mengingatkan bahwa para menteri nantinya akan menjadi sorotan publik, karena itu harus punya integritas yang tinggi, baik moral etik maupun profesional.

"Jika sebelum-sebelumnya masih ada satu dua pejabat publik dan daerah tersangkut kasus di KPK, ke depannya jangan ada lagi karena ini wilayah yang akan menjadi teladan," ujarnya.

Keberadaan susunan kabinet baru, kata Haedar, publik harus ikut membantu mendorong para menteri agar sukses, karena itu jangan dimanjakan dengan pujian berlebihan mengingat menteri baru ada yang masih muda.

"Kami tentu senang ada anak muda yang berprestasi. Tetapi jangan dininabobokan dengan pujian-pujian karena ketika diangkat menjadi menteri dan disumpah serta dilantik oleh presiden, saat itu mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka punya tantangan besar," ujarnya.

Karena itu, kata dia, jangan terlalu dipuji berlebihan sehingga dia lupa akan tugas utama, lalu dia nanti masuk pada kesenangan publikasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper