Bisnis.com, SEMARANG - Ratusan warga di lingkungan Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang menyemarakkan Hari Batik Nasional yang jatuh Rabu (2/10/2019) dengan membatik di atas kain sepanjang 100 meter.
Aksi membatik yang dilakukan warga ini, dilakukan pada kain putih sepanjang 100 meter yang dibentangkan di sepanjang jalan di kampung gedong yang merupakan kampung tematik batik tersebut.
Adapun, para warga membatik dengan motif khas Semarangan, yakni berupa pohon asem serta warak.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang Mutohar mengatakan, batik sudah menjadi salah satu warisan budaya milik Indonesia yang sudah diakui dunia sehingga harus terus dijaga.
"Perayaan Hari Batik Nasional ini merupakan wujud salah satu penandaan bagi kita bahwa lewat kearifan lokal bangsa kita, kita punya karya yang luar biasa dan sudah dapat legitimasi di luar negeri termasuk Unesco," katanya.
Kampung Batik sendiri, lanjutnya, merupakan salah satu Kampung Tematik yang dimiliki Kota Semarang. Harapannya, dengan keberadaan kampung tersebut, bisa memberikan dampak positif bagi warga sekitar kampung.
Sementara itu, salah satu warga, Narti (50) mengaku, rata rata warga di Kampung batik memiliki keahlian membatik. Hasil karya warga biasa di didistribusikan di galeri Widoharjo.
"Kami berkumpul di sini untuk memperingati hari batik nasional dengan membatik bersama-sama di atas kain sepanjang 100 meter," katanya.