Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabut Asap Selimuti Bangkok, PM Thailand Imbau Warganya Gunakan Masker

Kabut asap menyelimuti Bangkok pada hari Senin (30/9/2019), menyebabkan kualitas udara ibu kota Thailand tersebut menjadi salah satu yang terburuk di dunia dan mendorong perdana menteri memberikan imbauan agar penduduk memakai masker.

Bisnis.com, JAKARTA – Kabut asap menyelimuti Bangkok pada hari Senin (30/9/2019), menyebabkan kualitas udara ibu kota Thailand tersebut menjadi salah satu yang terburuk di dunia dan mendorong perdana menteri memberikan imbauan agar penduduk memakai masker.

Dilansir Bloomberg, Bangkok berada di peringkat ketiga polusi global di antara kota-kota besar pada pukul 09.45 waktu setempat di level 174, berdasarkan data pemantauan kualitas udara AirVisual. Sejumlah pejabat pemerintah mengatakan kabut asap terjadi karena pola cuaca yang menghambat angin.

Lonjakan polusi yang disebabkan oleh emisi industri, konstruksi, pembakaran tanaman, dan asap kendaraan telah mengguncang Thailand dalam beberapa tahun terakhir.

Kabut adalah salah satu menjadi trending teratas di Twitter untuk Bangkok, menggarisbawahi kekhawatiran yang berkembang mengenai masalah kualitas udara.

“Pagi ini, banyak daerah di Bangkok memiliki tingkat debu PM 2,5 yang melebihi level standar. Saya minya lembaga terkait untuk melanjutkan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan dan meminta kerjasama dengan situs konstruksi dan pabrik untuk mengurangi debu dan polusi udara,” ungkap Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha di akun Twitter-nya.

“Bagi orang-orang yang perlu pergi ke luar untuk melakukan kegiatan, harap memakai topeng,” lanjutnya.

Asia Tenggara dalam beberapa pekan terakhir menderita buruknya kualitas udara yang disebabkan oleh kebakaran hutan Indonesia, namun titik-titik panas saat ini mulai berkurang.

Sejauh ini, kabut asap di Thailand belum merusak pariwisata. Namun, kabut asap yang memburuk dapat menimbulkan tantangan bagi industri yang merupakan kunci pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper