Bisnis.com, JAKARTA--Seorang pengawal utama Raja Salman ditembak mati akibat perselisihan pribadi, demikian laporan televisi pemerintah hari ini, Minggu (29/9/2019).
Insiden itu sangat mengejutkan karena jarang terjadi. Kerajaan Arab Saudi dikenal sangat ketat dalam hal kasus pidana pembunuhan bersenjata dan narkoba.
Ucapan duka mengalir di media sosial untuk Mayjen Abdulaziz al-Fagham yang menjadi korban tembakan tersebut. Ucapan itu dilengkapi foto almarhum saat membungkuk membantu mengikat tali sepatu Raja Salman, penguasa negara kaya minyak yang kini berusia 83 tahun.
Televisi pemerintah Arab Saudi merupakan yang pertama menyampaikan ucapan belasungkawa sebelum para pejabat memposting ungkapan simpatinya lewat akun Twitter terhadap al-Fagham, menurut laporan televisi tersebut.
"Mayjend Abdulaziz al-Fagham, pengawal Penjaga Dua Masjid Suci, ditembak mati setelah perselisihan pribadi di Jeddah,” tulis tweet itu seperti dikutip CNBC.com, Minggu (29/9) .
Akan tetapi TV pemerintah tidak memberikan perincian lainnya. Kantor berita Press Agency yang dikelola negara mengatakan insiden itu berawal ketika seorang teman al-Fagham menembak dan membunuhnya, serta melukai seorang pekerja Arab Saudi dan Filipina.
Baku tembak kemudian terjadi ketika pasukan keamanan mengepung sebuah bangunan. Si penembak tewas dan lima anggota pasukan keamanan terluka.
Sedangkan harian Okaz tidak memberikan perincian tentang penembakan yang menyebabkan kematian itu. Al-Fagham dalam tajuk utama digambarkan sebagai: "Penjaga Raja."
Akan tetapi pejabat kerajaan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari The Associated Press.
Kejahatan bersenjata jarang terjadi di Arab Saudi karena berlakunya hukum Islam yang sangat ketat.