Bisnis.com, JAYAPURA - TNI mengerahkan dua pesawat herculesnya untuk mengevakuasi para korban pascakerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Selasa (24/9).
Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (25/9/2019) mengatakan, dua pesawat yang dikerahkan itu adalah Hercules dan CN235 milik TNI AU.
"Sejak pagi sudah dilakukan satu kali penerbangan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Tadi pagi sudah terbang ke Wamena dan membawa empat orang luka-luka dan 10 orang pendamping," kata Tri Bowo.
"Jadi, evakuasi didahulukan bagi korban sakit dan meninggal dunia, masyarakat yang ingin berpindah dari Wamena, karena situasi keamanan mungkin dinilai belum nyaman," katanya lagi.
Menurut Tri Bowo nantinya ada penambahan pesawat jika dinilai sangat dibutuhkan untuk membantu evakuasi, karena juga akan dilakukan penyaluran bantuan dari berbagai pihak untuk para korban di Wamena.
"TNI akan mendatangkan armada bantuan pesawat Hercules dari Makassar, dengan harapan bisa memperlancar proses evakuasi dan penyaluran bantuan," kata Tri Bowo.
Tri Bowo menegaskan pesawat yang disiapkan itu juga untuk mengangkut bahan makanan bagi pengungsi juga 1.000-an lebih warga yang sudah antre untuk evakuasi dari Wamena ke Jayapura.
"Kami minta masyarakat di Wamena untuk bersabar dalam proses evakuasi ini, karena kami sedang berupaya membantu," kata Tri Bowo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan terdapat 4.500 pengungsi di Wamena. Mereka masih bertahan Polres, Kodim, dan Koramil Jayawijaya akibat aksi anarkis pelajar SMP dan SMA setempat.
Posko Peduli Korban Wamena
Base Ops Lanud Silas Papare di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, sejak Rabu pagi membuka posko peduli bagi para korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Tri Bowo mengatakan pembukaan posko itu dilakukan untuk proses pengiriman bahan makanan dan evakuasi korban.
"Posko ini dibuat atas dasar kemanusiaan untuk membantu warga," kata Tri Bowo.
Berbagai sumbangan, kata Tri, seperti bahan makanan dari sejumlah pemangku kepentingan, donator dan komunitas warga juga sudah ada di Base Ops Lanud.
"Nantinya akan kami kirimkan secara bertahap ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya," kata Tri.
Menurut dia, sejumlah pertokoan ataupun pusat perbelanjaan di Wamena kebanyakan masih tutup karena peristiwa demo anarkis, sehingga berujung pada sulitnya mendapatkan bahan makanan dan minuman.
Lanud Silas Papare, kata Tri, juga mengerahkan dokter untuk membantu sejumlah penanganan medis bagi para korban yang dievakuasi ke Jayapura.
"Kami juga libatkan para dokter spesialis seperti ortopedi atau bedah tulang, karena banyaknya korban yang mengalami patah tulang," kata Tri.
Mengenai evakuasi, Danlanud mengatakan pesawat CN-235 telah melakukan evakuasi jenazah, korban dan masyarakat dari Wamena ke Jayapura sejak selasa sore (24/9).
Pesawat CN-235 milik TNI AU membawa 65 orang warga Wamena yang mengungsi ke Jayapura.
Dalam penerbangan itu juga terdapat 5 jenazah warga Sumatra Barat yang saat ini masih diautopsi di RS Bahyangkara.
Sedangkan korban luka-luka yang terkena senjata tajam, dua orang dirawat di RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura dan empat orang dirawat di RS Bhayangkara, Kota Jayapura.