Bisnis.com, PALANGKA RAYA – Kondisi udara buruk dampak kebakaran hutan dan lahan menyebabkan 11.591 orang penderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA di Provinsi Kalimantan Tengah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kalteng Endang Sri Lestari mengatakan, penderita terbanyak terdapat di Palangkaraya yang mencapai 2.139 orang.
Selain Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Timur menempati urutan kedua dengan jumlah mencapai 2.139 orang, Kabupaten Murung Raya 1.397 orang, Kotawaringin Barat 667 orang, Kapuas 644 dan Katingan 487 orang.
Dengan banyaknya penderita ISPA, Endang tidak bisa menyimpulkan bahwa penderita ISPA di Kalimantan Tengah semua berasal dari dampak kebakaran hutan dan lahan saat ini.
“Kami tidak bisa mengatakan bahwa penderita ISPA di Kalteng itu penyebab keseluruhan dari kebakaran hutan dan lahan namun dampak dari asap akibat kebakaran hutan dan lahan ini bisa jadi penyebab meningkatnya ISPA,” ujarnya, Senin (16/9/2019).
Menurutnya, ISPA rentan diderita kelompok usia lanjut, dewasa bahkan anak-anak. “erdasarkan data di lapangan yang banyak penderita ISPA itu adalah anak-anak.”
Anak-anak sangat rentan terkena ISPA pada saat kondisi asap, sedangkan untuk orang dewasa yang terkena ISPA adalah orang yang memiliki potensi dan riwayat asma.
Selain ISPA, kabut asap juga berdampak pada luar tubuh seperti mata dan kulit. Karena itu, ia menyarankan, jika beraktivitas ke luar rumah gunakan kacamata dan memperhatikan kulit agar tidak alergi.
Dari pantauan di lapangan, kabut asap di Palangka Raya semakin tebal. Jarak pandang saat ini semakin menurun, dari kemarin berkisar 600 meter, pada Senin (16/9) sekitar 300 meter. Kondisi ini mengakibatkan para pengguna jalan, termasuk kendaraan roda empat harus terus menyalakan lampu sorot untuk menghindar terjadinya tabrakan sesama pengguna jalan.