Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OTT Bupati Muara Enim Terkait Proyek Dinas Pekerjaan Umum

Diduga transaksi suap berkaitan dengan proyek di Dinas Pekerjaan Umum setempat. Tim juga turut mengamankan uang sebesar US$35.000.
Penyidik bersama Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan), menunjukkan barang bukti hasil Operasi Tangkap Tangan suap terkait izin prinsip dan lokasi pemanfaatan laut, proyek reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kepulauan Riau Tahun 2018/2019, saat mengelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/7/2019)./ANTARA FOTO-Reno Esnir
Penyidik bersama Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan), menunjukkan barang bukti hasil Operasi Tangkap Tangan suap terkait izin prinsip dan lokasi pemanfaatan laut, proyek reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kepulauan Riau Tahun 2018/2019, saat mengelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/7/2019)./ANTARA FOTO-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjaring kepala daerah dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sumatra Selatan pada Senin (2/9/2019). Kali ini, Bupati Muara Enim Ahmad Yani ikut terjaring operasi senyap tersebut.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan bahwa OTT diduga transaksi suap berkaitan dengan proyek di Dinas Pekerjaan Umum setempat. Tim juga turut mengamankan uang sebesar US$35.000.

"Kami duga terdapat transaksi antara pihak pejabat Pemkab dan swasta terkait proyek pembangunan di sana," kata Basaria saat dikonfirmasi, Selasa (3/9/2019).

Selain Ahmad Yani, ada tiga orang lainnya yang ikut diamankan dengan unsur rekanan swasta dan pejabat di bidang pengadaan. Keempatnya telah dibawa ke Gedung KPK guna diperiksa lebih lanjut secara intensif.

"KPK telah membawa empat orang ke Jakarta dari kegiatan tangkap tangan yang dilakukan kemarin di Palembang dan Muara Enim, Sumsel," katanya. 

KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang rencananya akan diumumkan pada konferensi pers hari ini.

"Kami konfirmasi juga ada sejumlah ruangan yang disegel di Sumsel. Kami ingatkan agar pihak-pihak di lokasi tersebut tidak merusak atau memasukin zona tersebut," ujar Basaria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Hendra Wibawa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper