Kabar24.com, JAKARTA — Beberapa kali, Presiden Joko Widodo memberi perlakuan istimewa terhadap para tamu negara yang datang ke Indonesia. Caranya beragam, ada yang disambut langsung saat kedatangan, diajak dalam satu kendaraan saat menuju ke satu tempat, atau sekadar keliling.
Saat kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud pada Maret 2017, Presiden Jokowi menyambut langsung di Bandara Halim Perdanakusuma. Raja Salman juga pernah dianugerahi Bintang Adipurna saat kunjungannya di Indonesia.
Hal yang sama dilakukan Presiden saat menerima kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE) Mohammed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia pada Rabu (24/7/2019).
Kunjungan Mohammed Al Nahyan memang terasa istimewa setelah kunjungan Presiden UAE Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, ayahanda Al Nahyan pada 29 tahun yang lalu.
Kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed merupakan balasan saat Jokowi datang ke Abu Dhabi pada 2015.
Saat itu, Putra Mahkota Abu Dhabi itu memberi kejutan spesial ke Jokowi dengan membawa sendiri mobil yang ditumpangi.
Bahkan, dalam petikan wawancaranya pada Rabu (25/4/2018), Jokowi sempat mengaku merasa takut ketika disupiri langsung oleh Putra Mahkota Mohammed.
“Saya tengok-tengok di speedometer-nya lebih dari 200 km/jam, deg-degan juga, mobil di belakang ketinggalan,” katanya.
Untungnya, dalam kunjungan ke Jakarta, sang pangeran tidak turun langsung memegang kendali setir mobil.
Sebagai balasan atas sambutan spesial 4 tahun lalu, Presiden Jokowi mengajak tamunya itu berada di mobil yang sama untuk melihat simbol Ibu Kota Jakarta yakni Bundaran Indonesia.
Dia juga sempat memamerkan stasiun Mass Rapid Transit (MRT) yang berada di Bundaran Indonesia sebagai ikon kemajuan Indonesia.
Pertemuan kenegaraan tersebut juga berlangsung relatif lama yakni lebih dari 2,5 jam. Meskipun tanpa disertai dengan pernyataan bersama oleh kedua kepala negara, kunjungan Putra Mahkota Mohammed langsung membawa komitmen investasi hingga US$9,7 miliar.
Hal menarik, meski kunjungan Pangeran Mohammed ke Indonesia hanya berlangsung satu hari, dia membawa cukup banyak menteri dan pengusaha.
“Dan ini juga salah satu pertemuan yang terpanjang yang pernah dilakukan oleh Pak Presiden dengan tamu dari negara lain. Mulai dari bandara [Bandara Halim Perdana Kusuma], di dalam mobil sekitar kurang lebih 1,5 jam, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan di teras di beranda [Istana Bogor] selama sekitar lebih dari 1 jam. Jadi memang betul more than 2,5 jam,” ujar Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, Rabu (24/7).
Kedekatan Jokowi dengan Pangeran Mohammed juga diperkuat dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
“Rupanya hubungan Presiden Jokowi dengan Mohammed bin Zayed ya itu, beliau telpon-telponan [hubungan dekat]. Manggil Presiden juga brother,” katanya, Jumat (19/7/2019).
Menjabat sebagai Presiden selama lima tahun terakhir, Presiden Jokowi tentunya sudah menjamu kedatangan sejumlah kepala negara ke Indonesia, dan juga sebaliknya. Kendati demikian, dari sekian banyak kepala negara, patut diakui tidak banyak kepala negara yang mendapatkan sambutan istimewa layaknya yang diterima oleh Pangeran Mohammed, dan dua kepala negara lainnya.