Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Asli Selandia Baru Protes Kebijakan Pengalihan Hak Asuh

Ratusan ribu masyarakat suku Maori melakukan protes di Selandia Baru pada hari ini, Selasa (30/07/2019). Protes tersebut dilakukan untuk mengakhiri praktik pengambilan hak asuh anak-anak suku Maori oleh pemerintah.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern setelah salat Jumat di Hagley Park di luar masjid Al-Noor di Christchurch, Selandia Baru 22 Maret 2019./Reuters
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern setelah salat Jumat di Hagley Park di luar masjid Al-Noor di Christchurch, Selandia Baru 22 Maret 2019./Reuters

Bisnis.com, BANDUNG - Ratusan ribu masyarakat suku Maori melakukan protes di Selandia Baru pada hari ini, Selasa (30/07/2019). Protes tersebut dilakukan untuk mengakhiri praktik pengambilan hak asuh anak-anak suku Maori oleh pemerintah. 

Akibat isu tersebut, hubungan antara suku asli dan pemerintah Selandia Baru ikut memanas.  

Dalam beberapa dekade, anak-anak dianggap berada dalam kondisi yang terancam bahaya diambil alih oleh negara. Hal ini menuai protes dari suku Maori yang percaya proses pengambilan hak asuh tersebut cenderung rasial dan merupakan praktik warisan penjajah. 

Newsroom, sebuah situs berita online, baru-baru ini melaporkan pejabat dari kementerian yang mengurus masalah anak-anak, bernama Oranga Tamariki, mencoba mengambil bayi yang baru lahir dari ibunya di rumah sakit.

Laporan tersebut memicu kemarahan publik dan berpotensi mempermalukan Perdana Menteri Jacinda Ardern yang diketahui dunia memiliki profil kepemimpinan yang penuh welas asih.

Protes pada hari ini, Selasa (30/07/2019), bertepatan aksi serupa yang dilakukan masyarakat suku Maori di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru. Dalam protes yang berbeda tersebut, suku Maori menentang rencana untuk membangun proyek perumahan di tanah yang mereka yakini keramat.

Pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung parlemen sambil meneriakan slogan dan tulisan 'Jangan sentuh anak kami'. Protes serupa juga diadakan di berbagai kota besar di Selandia Baru. 

Pakar politik Universitas Victoria Bryce Edward melihat isu tersebut sulit dan dia tidak yakin pemerintah punya solusinya dalam waktu dekat. 

"Pemerintah berada di pijakan yang goyah sekarang karena tidak ada indikasi bahwa mereka telah membuat kemajuan dalam masalah ketidaksetaraan," ungkap Edward kepada Reuters

Suara dari suku Maori sangat penting bagi Perdana Menteri Ardern dalam pemilihan tahun depan. Pada 2017, suara dari kelompok ini turut mengantarkan Ardern ke kursi pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper