Bisnis,com, JAKARTA - Guncangan bumi beberapa pekan terakhir kerap terjadi di sejumlah wilayah Indonesia mulai dari dari wilayah Timur, wilayah Tengah hingga Perairan Jawa. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan beberapa upaya perlindungan diri sesuai lokasi
Melalui infografis yang disebarkan pada akun resmi twitternya, BMKG membagi tipe pencegahan berdasarkan lima kondisi yang dialami saat gempa terjadi. Yaitu saat di dalam ruangan, luar ruangan atau area terbuka, ketika sedang berkendara, di dekat pantai ataupun sedang di daerah pegunungan.
Saat berada di dalam ruangan, masyarakat terlebih dulu harus melindungi kelapa dan badan dari reruntuhan bangunan. Ketika guncangan terjadi, usahakan untuk mencari perlindungan seperti bersembunyi di bawah meja.
Masyarakat juga dapat mencari lokasi paling aman dari reruntuhan saat terjadi goncangan. Jika masih memungkinkan, masyarakat dapat lari ke luar gedung agar lebih aman dan jauh dari potensi reruntuhan bangunan.
Adapun saat sedang berada di luar bangunan atau area terbuka, Anda sebaiknya langsung menghindari diri dari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon dan benda tinggi lainnya.
Perhatikan pula tempat Anda berpijak. Pasalnya, dalam kondisi tertentu, boleh jadi gempa menyebabkan rekahan pada tanah. Biasanya, di beberapa lokasi juga telah ditentukan titik kumpul saat sedang terjadi gempa bumi.
Lain lagi saat guncangan terjadi ketika masyarakat sedang berkendara. Jika sudah merasakan guncangan, maka segera turun dan menjauh dari mobil dan menghindari rekahan tanah maupun kebakaran pada kendaraan.
Kondisi berbeda mesti dilakukan saat Anda sedang berada di pantai. BMKG meminta masyakat langsung meninggalkan pantai dan menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari tsunami.
Sementara itu jika berada di pegunungan, maka masyarakat mesti awas pada potensi longsor yang terjadi di lokasi rawan.