Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Akan Perlonggar Kepemilikan Asing pada Perusahaan Asuransi

China akan menghapus batas kepemilikan asing untuk perusahaan asuransi jiwa, perusahaan sekuritas dan pendanaan perumahan pada 2020, setahun lebih cepat dari rencana awal.
Pembangunan di Beijing, ibu kota China./Reuters-Thomas Peter
Pembangunan di Beijing, ibu kota China./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com JAKARTA – China akan menghapus batas kepemilikan asing untuk perusahaan asuransi jiwa, perusahaan sekuritas dan pendanaan perumahan pada 2020, setahun lebih cepat dari rencana awal.

Dikutip dari Reuters, Minggu (21/7/2019), menurut pernyataan dari Komisi Stabilitas dan Pengembangan Keuangan Dewan Negara yang diterbitkan oleh bank sentral, China akan mendorong perusahaan asing untuk mendirikan atau mengambil saham di perusahaan pialang.

Dengan demikian, China memperbolehkan investor asing menguasai lebih dari 25% saham perusahaan manajemen aset asuransi.

Hal ini merupakan upaya Beijing untuk menyelesaikan perang dagang yang tengah berlangsung dengan Amerika Serikat. Washington menuduh China membatasi akses pasar bagi perusahaan AS sehingga memaksa perusahaan untuk mentransfer teknologi. Hal ini berdampak pada melemahnya perlindungan hak kekayaan intelektual AS.

Komisi stabilitas keuangan China menilai rencana ini perlu disegerakan. Bank Rakyat China juga mengatakan akan mengizinkan lembaga berkualifikasi investasi asing mengembangkan bisnis pemeringkat kredit antar perbankan, melakukan tukar obligasi yang diperdagangkan di bursa, dan memungkinkan mereka untuk menerima izin penjaminan tipe A.

Ketua komisi stabilitas keuangan, yang diketuai oleh Wakil Perdana Menteri China Liu He, mengatakan bahasan realisasi reformasi keuangan China akan dilakukan pada semester pertama tahun ini.

"Saat ini dan pada periode berikutnya, tren [ekonomi] internasional dan domestik sangat kompleks. Ada banyak risiko dan tantangan terhadap ekonomi domestik dan sistem keuangan," katanya.

Dia berjanji untuk terus menerapkan kebijakan moneter yang sehat dan melakukan penyesuaian yang proaktif untuk menjaga likuiditas yang cukup di pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper