Bisnis.com, JAKARTA--- Presiden Joko Widodo menyatakan investasi di Blok Masela, Tanimbar, Maluku sangat berarti bagi Indonesia.
Investasi yang diperkirakan mencapai US$42 miliar hingga 2055 itu dianggap oleh Jokowi "bernilai besar". Seperti diketahui, investasi itu akan dilakukan oleh korporasi Jepang, Inpex Corporation dan korporasi Amerika Serikat, Shell.
Dalam akun Instagram resminya, @jokowi, menyatakan pengembangan proyek minyak dan gas di blok ini sudah mendapatkan persetujuan pemerintah. Negoisasi alot antara pemerintah dan Inpex sudah selesai.
"Rencana pengembangan Blok Masela yang termasuk di dalamnya soal kandungan lokal dan penggunaan tenaga kerja asli daerah setempat telah pula disepakati," kata Jokowi, Kamis (18/7/2019).
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Kepala Satuan kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Mulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menemui Presiden pada Selasa (16/7/2019).
Dalam pertemuan itu, Jonan memberikan dokumen rencana pengembangan (plan of development/PoD) Lapangan Abadi, Blok Masela yang telah disetujui Pemerintah Indonesia disaksikan oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga
Inpex Masela Ltd., anak usaha Inpex Corporation, telah menerima persetujuan secara resmi dari Pemerintah Indonesia mengenai revisi PoD Masela. Inpex akan membangun kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) darat dengan kapasitas 9,5 juta ton per tahun dan gas pipa sebanyak 150 MMscfd. Proyek ini diperkirakan beroperasi pada 2027.
Jonan mengklaim investasi di Blok Masela ini adalah investasi asing terbesar sejak 1968 dan simbol pembangunan di Indonesia Timur yang berskala global setelah Freeport Indonesia.
Seperti diketahui, Jokowi yang juga baru saja terpilih menjadi Presiden Indonesia untuk periode kedua pada 2019-2024, ingin investasi, terutama investasi asing, masuk ke Indonesia sebagai bagian dari upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam sebuah pidato politik pekan lalu, Jokowi meminta seluruh pihak untuk tidak alergi terhadap Investasi asing. Menurut mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, invetasi asing berguna terutama bagi Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
"Kita harus mengundang invetasi yang seluas-luasnya. Dalam rangka apa? Dalam rangka untuk membuka lapangan pekerjaa seluas-luasnya, karena itu jangan alergi terhadap investasi asing," kata Jokowi.