Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusa di Jepang Mati dengan 4,3 Kg Sampah Plastik di Perutnya

Pihak berwenang di kota kuno Jepang, Nara, memperingatkan para pengunjung untuk tidak memberikan makan kepada rusa liar yang menjadi daya tarik wisata di kota tersebut setelah insiden beberapa binatang mati akibat menelan kantung plastik.
Rusa yang bebas berkeliaran dan berbaur dengan pengunjung telah menjadi daya tarik wisatawan datang ke Nara, Jepang/Sumber : The Guardian.
Rusa yang bebas berkeliaran dan berbaur dengan pengunjung telah menjadi daya tarik wisatawan datang ke Nara, Jepang/Sumber : The Guardian.

Bisnis.com, JAKARTA – Pihak berwenang di kota kuno Jepang, Nara, memperingatkan para pengunjung untuk tidak memberikan makan kepada rusa liar – yang menjadi daya tarik wisata – di kota tersebut setelah insiden beberapa binatang mati akibat menelan kantung plastik.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (11/7/2019) sejumlah besar limbah plastik ditemukan di perut rusa yang mati sejak Maret lalu. Jumlah rusa yang mati ialah sebanyak 14 ekor dan 9 di antaranya mati dengan perut yang penuh sampah.

Yayasan Pelestarian Rusa Nara menemukan kantung plastik di dalam perut binatang yang mati, bahkan satu di antaranya menelan hingga 4,3 kilogram plastik.

Kantung-kantung dan bungkus plastik banyak ditemukan di daerah tersebut kendati telah ada peringatan dalam bahasa Inggris dan China yang memperingatkan untuk tidak datang dengan kemasan plastik.

Bagaimana pun, rusa akan tertarik oleh aroma makanan yang berasal dari kantung plastik yang dibuang oleh wisatawan yang datang berduyun-duyun ke taman utama Nara untuk berinteraksi dengan sekitar 1.300 rusa liar.

Rie Maruko, seorang dokter hewan dan anggota kelompok konservasi mengatakan rusa-rusa itu mati kelaparan setelah plastik dan benda asing lainnya merusak sistem pencernaan yang kompleks dari hewan tersebut.

“Rusa yang mati itu sangat kurus dan kami bisa merasakan tulangnya dengan jelas. Tolong jangan beri mereka makanan selain cemilan senbei yang memang dianjurkan,” katanya.

Atas kejadian ini, pemerintah setempat mengatakan mereka bakal meningkatkan upaya agar pengunjung tidak memberi makan rusa sembarangan. Terlebih, jumlah kunjungan internasional ke prefektur Nara naik 10 kali lipat sejak 2012 hingga 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Syaiful Millah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper