Bisnis.com, BANDUNG--Kementerian Perdagangan AS menerapkan bea masuk impor baja Vietnam sebesar 400 persen. AS menuduh Vietnam menghindari pungutan dalam eskalasi ketegangan lebih lanjut antara kedua mitra dagang.
Dalam tiga keputusan atas pengenaan tarif terhadap baja Vietnam, Kementerian Perdagangan mengatakan produk-produk baja tertentu yang diproduksi di Korea Selatan dan Taiwan dikirim ke Vietnam. Selanjutnya, baja tersebut diproses lagi sebelum diekspor ke AS sebagai produk baja tahan korosi dan baja canai dingin.
Pejabat pabean AS telah diperintahkan untuk mengumpulkan setoran tunai pada tingkatan tarif hingga 456,23 persen untuk impor produk baja yang diproduksi di Vietnam dan menggunakan bahan dari Korea Selatan dan Taiwan.
Sayangnya, Kementerian Luar Negeri Vietnam tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kepala Ekonom Asia Pasifik Robert Carnell mengaku tidak mengherankan perusahaan mencoba mengarahkan produk melalui negara-negara seperti Vietnam untuk menghindari bea masuk yang lebih tinggi.
"Anda meningkatkan biaya, dan orang akan mencari cara untuk menghindarinya. Ini hal manusiawi," ungkap Carnell, Rabu (3/7/2019).
AS sedang memperkuat retorikanya melawan Vietnam, salah satu mitra dagang utama dan ekonomi AS yang dinilai selama ini telah diuntungkan oleh perang dagang antara AS dan China.
Trump menilai Vietnam sebagai pelaku yang terburuk dalam kondisi ini. Surplus perdagangan Vietnam dan AS mencapai US$20 miliar sejak 2014 dan tembus rekor tertinggi sejak 1990 hingga US$39 miliar pada tahun lalu.