Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadai Potensi Gelombang Tinggi hingga 6 Meter

Gelombang hingga setinggi 6 meter berpotensi terjadi di perairan Mentawai, Bengkulu, dan perairan lainnya.
Ilustrasi-Gelombang laut setinggi lebih dari 7 meter menerjang pantai Sembukan, Paranggupito, Wonogiri pada puncak ombak besar Samudera Hindia, Rabu (25/7/2018). Pengelola pantai dan warga setempat melarang wisatawan untuk mendekat ke pantai karena cukup membahayakan keselamatan./Bisnis-Sunaryo Haryo Bayu
Ilustrasi-Gelombang laut setinggi lebih dari 7 meter menerjang pantai Sembukan, Paranggupito, Wonogiri pada puncak ombak besar Samudera Hindia, Rabu (25/7/2018). Pengelola pantai dan warga setempat melarang wisatawan untuk mendekat ke pantai karena cukup membahayakan keselamatan./Bisnis-Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  mengingatkan  potensi gelombang tinggi  pada Selasa (11/6) hingga Jumat (14/6/2019).

Gelombang tinggi dapat terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia. Ketinggian gelombang diperkirakan dapat mencapai 1,25 hingga 6 meter.

Peningkatan gelombang tinggi ini diakibatkan  pola sirkulasi di utara Laut Halmahera. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya berembus dari timur - tenggara dengan kecepatan 4 - 15 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya berembus dari timur - tenggara dengan kecepatan 4 - 25 knot.

Sementara itu, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan P. Enggano hingga selatan Jawa, P. Sawu - P. Rote, Laut Timor, Perairan Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, Perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso - Merauke. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Dari hasil pantauan BMKG, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter (sedang) di antaranya adalah Perairan Timur P. Simeulue, Perairan Timur Kep. Mentawai, Selat Sape bagian selatan – Selat Sumba, Laut Sawu – Selat Ombai, Perairan Selatan Flores, Perairan Kupang – Rote, Laut Timor selatan NTT, Selat Karimata, Laut Jawa, Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Timur Kep. Selayar, Laut Flores, Teluk Bone bagian selatan, Perairan Bau Bau – Wakatobi, Perairan Manui – Kendari, Perairan Selatan P. Buru – Seram, Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kei – Kep. Aru, Laut Banda, Perairan Amamapare, serta Perairan Barat Yos Sudarso.

Wilayah perairan Indonesia lainnya berpeluang mengalami gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5 hingga 4 meter (tinggi), antaranya Perairan Enggano – Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Banten hingga Sumbawa, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan, Perairan Selatan P. Sumba – P. Sawu – P. Rotte, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, Laut Timor selatan NTT, Perairan Timur Kep. Wakatobi, serta Perairan Selatan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar.

Potensi gelombang yang tertinggi berkisar antara 4 hingga 6 meter (sangat tinggi), dapat terjadi di Perairan Barat Mentawai hingga Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan P. Jawa hingga Lombok, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Lombok.

BMKG selalu mengimbau pada masyarakat terutama nelayan untuk memperhatikan keselamatan pelayaran. Moda transportasi yang beresiko di antaranya adalah perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Demikian keterangan resmi Bagian Hubungan Masyarakat, Biro Hukum dan Organisasi BMKG diterima Selasa (11/6/2019).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : BMKG
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper