Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Janji Bikin Kesepakatan Dagang Besar, Jika Inggris Lanjutkan Brexit

Pada hari pertama kunjungan kenegaraan, AS mendesak Inggris untuk melanjutkan Brexit dan menawarkan janji kesepakatan perdagangan A.S. setelahnya.
Presiden AS Donald Trump dan Ratu Elizabeth dari Inggris bersulang dalam acara makan malam resmi di Istana Buckingham, London, Inggris, Senin (3/6/2019)./Reuters-Dominic Lipinski
Presiden AS Donald Trump dan Ratu Elizabeth dari Inggris bersulang dalam acara makan malam resmi di Istana Buckingham, London, Inggris, Senin (3/6/2019)./Reuters-Dominic Lipinski

Kabar24.com, JAKARTA -- Pada hari pertama kunjungan kenegaraan, AS mendesak Inggris untuk melanjutkan Brexit dan menawarkan janji kesepakatan perdagangan A.S. setelahnya.

Berdasarkan berita dari laman Bloomberg, Selasa (4/6/2019), Presiden A.S. Donald Trump meminta Inggris untuk membuang belenggu keanggotaan Uni Eropa lewat sebuah tweet sebelum perjamuan yang diselenggarakan oleh Ratu Elizabeth II.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa presiden mendukung Brexit, dan berpendapat bahwa langkah tersebut dicapai tidak akan mempengaruhi stabilitas ekonomi dan keuangan global, melainkan hanya mengamankan kemerdekaan ke Inggris.

Menjelang perjalanannya ke London, Trump juga sempat menyebutkan Inggris harus cepat pergi dari pembicaraan yang menyiksanya ini.

Perpecahan keras dengan UE akan memberikan ruang lingkup maksimum untuk perjanjian perdagangan baru dengan AS. 

Jika Inggris tetap terikat dengan peraturan blok, itu akan mempersempit opsi untuk perjanjian di masa depan.

Adapun, Trump akan bertemu Selasa dengan Perdana Menteri Theresa May, yang mengundurkan diri setelah gagal membujuk Parlemen untuk menyetujui kesepakatan perceraian.

Dia mengkritik perjanjian kompromi May dengan Uni Eropa November lalu, dan mengatakan Inggris mungkin tidak dapat berdagang dengan kami sebagai hasilnya. 

Komentarnya memupus harapan dari pernyataan sebelumnya, ketika Trump mengatakan masalah yang sangat besar ini membutuhkan kesepakatan yang kuat antara kedua negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper