Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Berlakukan Tarif untuk Meksiko, 3 Perusahaan Ini Kian Terpojok

Rencana Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif terhadap produk-produk yang dibuat di Meksiko bakal menjadi tekanan besar bagi sejumlah perusahaan teknologi Negeri Paman Sam, yang telah mencoba kabur dari tarif yang diberlakukan untuk China.
(Dari kiri) Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, Presiden AS Donald Trump, dan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau saat menandatangani US, Mexico, Canada Agreement (USMCA)./Reuters-Andres Stapff
(Dari kiri) Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, Presiden AS Donald Trump, dan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau saat menandatangani US, Mexico, Canada Agreement (USMCA)./Reuters-Andres Stapff

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif terhadap produk-produk yang dibuat di Meksiko bakal menjadi tekanan besar bagi sejumlah perusahaan teknologi Negeri Paman Sam, yang telah mencoba menghindari tarif yang diberlakukan untuk China.

Adapun beberapa perusahaan yang sudah terguncang akibat perang dagang AS—China, seperti Dell Technologies Inc., HP Inc., dan Hewlett Packard Enterprise Co., merupakan perusahaan teknologi asal AS yang memiliki pabrik produksi di Meksiko.

Produk komputer dan printer yang diproduksi perusahaan tersebut di Meksiko pun bakal terkena tarif impor sebesar 5% nantinya pada 10 Juni 2019.

Gedung Putih menyampaikan, tarif tersebut bakal dinaikkan hingga 25% pada Oktober jika Meksiko tidak juga menghentikan aliran migran dan pencari suaka yang menyeberangi perbatasan selatan AS.

Berdasarkan data Sensus Biro AS yang dikutip Bloomberg, AS mengimpor produk komputer yang nilainya mencapai US$25 miliar pada 2018 dari Meksiko.

Raksasa perangkat keras (hardware) yang telah bertumpu dengan faktor produksi di Meksiko selama 2 dekade terakhir untuk mendapatkan manfaat besar dari perjanjian NAFTA pun kini bak terpojokkan.

Bagi Dell, Meksiko merupakan tempat berlabuh yang aman untuk menghindari tarif impor AS untuk China. Perusahaan yang berbasis di Round Rock, Texas, tersebut telah memindahkan beberapa produksi komputernya ke Meksiko dari China beberapa bulan lalu untuk menghindari tarif dalam perang dagang AS—China. Perseroan bahkan juga membuat server-nya di Meksiko. 

“Kami adalah pendukung utama perdagangan bebas. Satu kemungkinan, jika tarif ini berlaku, kami akan menaikkan harga. Berita baiknya adalah kami memiliki rantai penawaran global yang fleksibel dengan lebih dari 25 fasilitas produksi,” tulis Juru Bicara Dell Steve Gilmore lewat pernyataan resmi, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (1/6/2019).

Hal yang sama juga disampaikan oleh HP yang memiliki manufaktur komputer dan printer di Meksiko. Rantai penawaran global yang beragam diharapkan bisa mengurangi risiko terhadap kenaikan tarif.

“Kami memiliki kekhawatiran yang sama mengenai tarif yang membuat konsumen berada di garis terdepan perang dagang, dengan menaikkan harga elektronik,” tulis Juru Bicara HP.

Saat ini, HP mengaku tengah menelaah situasi dan akan terus bekerja dengan Pemerintah AS dalam memberikan masukan terkait hal yang terbaik bagi konsumen, mitra, dan pelanggan.

Sementara Hewlett Packard Enterprise, produsen server yang berpisah dari HP Inc. pada 2015, juga menyayangkan tarif impor terbaru dari AS tersebut.

Kata seorang sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya, tarif untuk Meksiko itu akan membuat dampak keuangan yang lebih buruk terhadap HPE ketimbang tarif AS untuk China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper