Bisnis.com, JAKARTA -- Gunung Merapi tercatat tiga kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur sejauh 1.000 meter pada Kamis (30/5/2019).
Dalam keterangan resminya, seperti dilansir Antara, Kamis (30/5), Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan tiga guguran lava yang terpantau melalui CCTV terjadi antara pukul 12.00-18.00 WIB dan mengarah ke hulu Kali Gendol.
Selain itu, terjadi 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-61 mm selama 34-100 detik, 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 13 detik, 2 kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 2 mm selama 10-17 detik, dan 2 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 5-8 mm selama 11-13 detik.
Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal setinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah Barat. Sementara itu, suhu udara tercatat 18-24,9 derajat celsius, kelembaban udara 30-75 persen, dan tekanan udara 567.7-707 mmHg.
BPPTKG masih mempertahankan status Level II atau Waspada atas Gunung Merapi. Kegiatan pendakian juga tidak direkomendasikan untuk dilakukan, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Warga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer (km) dari puncak. BPPTKG juga meminta warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol untuk ekstra waspada mengingat jarak luncur awan panas guguran Merapi makin jauh.
Terakhir, BPPTKG meminta warga untuk tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau bertanya langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, kantor BPPTKG, atau media sosial BPPTKG dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.