Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Iran Hassan Rouhani mengisyaratkan bahwa pemerintahannya terbuka untuk berunding dengan Amerika Serikat mengenai program nuklirnya bila AS mencabut sanksi terhadap Iran.
"Kapan pun mereka mencabut sanksi yang tidak adil dan memenuhi komitmen mereka serta kembali ke meja perundingan yang mereka tinggalkan sendiri, pintunya (perundingan) tidak ditutup," ujar Rouhani dalam sambutan yang disiarkan oleh televisi pemerintah pada Rabu (29/5/2019).
"Orang-orang kami menilai Anda (AS) dari tindakan Anda, bukan kata-kata Anda," lanjutnya.
Pernyataan tersebut disampaikannya setelah Presiden AS Donald Trump mengutarakan keyakinannya pada Senin (27/5) bahwa Iran akan membuat kesepakatan mengenai program nuklirnya.
Adapun tahun lalu, Trump menarik AS dari perjanjian nuklir internasional 2015 dengan Iran dan tengah meningkatkan sanksi terhadap Iran dengan menghentikan penjualan minyak mentah internasional negara tersebut.
Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan pada Selasa (28/5/2019) bahwa negaranya tidak melihat prospek negosiasi dengan AS.
Ketegangan antara Iran dan AS semakin meningkat sejak Washington mengerahkan sumber daya militernya, termasuk kelompok penyerang dan pengebom. AS juga mengumumkan rencana mengerahkan 1.500 tentara ke Timur Tengah, memicu kekhawatiran muncul konflik.