Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan anak muda atau kaum milenial hidup di era digital dan media sosial. Keseharian yang terlalu banyak dihabiskan dengan interaksi di dunia maya mengakibatkan mereka cenderung kurang responsif di dunia nyata.
Untuk mengantisipasi sikap tidak responsif atau bahkan anti sosial (ansos), ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, salah satunya adalah melibatkan mereka dalam kegiatan atau gerakan peduli lingkungan.
Pakar psikologi dari Universitas Indonesia Anna Surti Ariani mengatakan bahwa gerakan mengajak anak-anak muda untuk menyebarkan manfaat kepada lingkungan dan alam berpengaruh positif terhadap mental dan karakter.
Baca Juga : Harga Minyak Global Hari Ini |
---|
Menurutnya, era digital dan media sosial diopinikan telah membuat banyak masyarakat, termasuk kalangan muda cenderung minim dalam melakukan interaksi langsung dengan orang lain. Akibatnya, kontak sosial dengan masyarakat dan lingkungan sosial menjadi menurun.
“Terkait dengan potensi dan kompetensi diri, kesulitan dalam berinteraksi tentu saja akan mengganggu kehidupan sosial dan empati mereka,” tuturnya.
Nina, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa gerakan yang melibatkan kalangan anak muda, seperti gerakan sosial atau gerakan peduli lingkungan dan alam menjadi solusi meningkatnya interaksi antar masyarakat.
Baca Juga : Harga Emas Hari Ini |
---|
Pasalnya, kegiatan semacam itu menekankan pada semangat kolaboratif, persahabatan, dan gotong-royong.
“Ini menjadi salah satu solusi yang baik untuk membantu anak-anak muda zaman now meningkatkan kemampuan berinteraksi, serta menumbuhkan semangat persahabatan, berempati, berkontribusi, dan menghargai lingkungan sekitarnya,” jelasnya.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
lingkungan hidupAyo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.