Bisnis.com, SURABAYA – Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) menilai wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta harus dapat memberikan nilai tambah strategis bagi negara, bangsa, dan masyarakat.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan berdasarkan tinjauan dari segi pemerataan ekonomi, pemindahan ibu kota harus memperhatikan orientasi jangka panjang yang berlandaskan pada pemerataan pembangunan dalam konteks keseluruhan wilayah Indonesia.
"Dengan demikian, sebaiknya pemindahannya ke luar Jawa dan dari posisi geografis dan tingkat kepadatan jumlah penduduknya, maka penempatan di Pulau Kalimantan perlu dipertimbangkan untuk dipilih," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis pada Selasa (30/4/2019).
Menurut Sanny yang juga Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi itu, pemindahan ibu kota di luar Jawa secara otomatis akan berdampak positif terhadap pertumbuhan pusat ekonomi baru.
Industri-industri manufaktur dan pengembangan kawasan industri berikut infrastruktur dan utilitas industri, area komersial dan perumahan akan berkembang.
"Apabila dilihat dari sisi kemaritiman, pemindahan ibu kota juga akan menumbuhkan pusat-pusat pelabuhan dan logistik baru yang sejalan pula dengan konsep pengangkutan barang melalui tol laut yang telah dirintis oleh Presiden Joko Widodo dalam pemerintahannya yang sudah berjalan sekitar 4,5 tahun," ujarnya.
Sedangkan berdasarkan tinjauan sosial, politik, dan budaya, pemindahan ibu kota juga dapat menggeser pola pikir masyarakat selama ini yang kebanyakan hanya berorientasi pada Jawa-sentris akan menjadi Indonesia-sentris.
Selain itu, akan menjaga keutuhan NKRI dan memperluas wawasan kebangsaan terhadap keberagaman etnis dan budaya Indonesia.
"Pemindahan ibu kota yang berarti akan memisahan antara pusat pemerintahan dan pusat bisnis ini juga akan mengurangi dampak negatif terhadap aktivitas ekonomi dan bisnis jika terjadi ketegangan/kegaduhan dan aksi-aksi demonstrasi di pusat pemerintahan," ujarnya.