Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keluar dari Brimob, Ini Alasan Murad "Pulang" Ke Maluku Sampai Jadi Gubernur

Murad menyatakan terdapat empat alasan dirinya kembali ke Maluku hingga mengikuti Pemilihan Gubernur di provinsi itu setelah meninggalkan Brimob. Sebelumnya, Murad adalah jenderal polisi bintang dua.
Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Murad Ismail (kedua kiri) dan Barnabas Orno (kedua kanan) membacakan sumpah saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019). Murad Ismail dan Barnabas Orno dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024./ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Murad Ismail (kedua kiri) dan Barnabas Orno (kedua kanan) membacakan sumpah saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019). Murad Ismail dan Barnabas Orno dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024./ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melantik Murad Ismail sebagai Gubernur Maluku periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Murad adalah mantan Komandan Korps Brigade Mobil (Kakor) Brimob Polri yang lahir di Ambon, Maluku, 11 September 1961. Dalam Pemilihan Gubernur Maluku 2018, Murad berpasangan dengan Barnabas Orno yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Maluku Barat Daya.

Diwawancara setelah dilantik di Istana Negara, Murad menyatakan terdapat empat alasan dirinya kembali ke Maluku hingga mengikuti Pemilihan Gubernur di provinsi itu setelah meninggalkan Brimob. Sebelumnya, Murad adalah jenderal polisi bintang dua.

Alasan itu antara lain tingkat kemiskinan yang tinggi, tingkat pengangguran yang tinggi dan buruknya pelayanan publik, pendidikan dan kesehatan di Maluku.

"Dan yang keempat itu adalah tidak adanya investor yang masuk ke Maluku secara terbuka. Banyak sekali investor yang masuk ke Maluku tapi semua di bawah tangan dan tertutup," kata Murad.

Situasi itu, menurut Murad, yang akan diubah olehnya sebagai Gubernur. Murad mengatakan pihaknya akan mendorong transparansi dalam hal investasi di Maluku.

Murad mengatakan pihaknya akan melakukan moratorium terkait investasi di Maluku untuk melihat apakah investasi itu berguna atau tidak untuk masyarakat dan provinsi Maluku.

Murad mengatakan terdapat tugas utama kepala daerah yaitu mengentaskan kemiskinan, mensejahterakan masyarakat, menjaga dan mempertahankan sumber daya alam supaya dapat dimanfaatkan oleh generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

"Itu tujuan mulia kita, itu mimpi kami berdua agar bagaimana Maluku bisa sejajar dengan provinsi-provinsi lain. Maluku selama ini tertinggal dari Papua, dari mana-mana. Ini akan kita kembalikan biar bisa sejajar dengan provinsi-provinsi lain," katanya.

Seperti diketahui, pasangan Murad-Barnabas diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia dan Perindo.

Dalam Pilgub Maluku 2018, pasangan Murad dan Barnabas mengalahkan kandidat lain yaitu pasangan Said Assagaff-Anderias Rentanubun dan Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath. Said merupakan Gubernur Maluku 2014-2019.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper