Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Survei asal Amerika Serikat Precision Public Policy Polling ikut meramaikan pesta demokrasi di Indonesia. Mereka merilis hasil bahwa Prabowo-Sandi unggul dari Jokowi-Amin. Tim sukses tidak mau jemawa.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dian Fatwa mengatakan tidak mau melihat lembaga survei lebih dalam. Timnya fokus pada masalah lain yang bisa menggagalkan kemenangan pasangan nomor urut 02 ini.
“Masalah temuan kami soal 17,5 juta DPT [daftar pemilih tetap] bermasalah dan instrumen kekuasaan yang digunakan untuk politik. Lawan kita adalah inkumben [petahana] yang memiliki resource untuk memenangkan pilpres,” katanya di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Kemenangan Prabowo-Sandi bagi Dian tidak dapat dipungkiri. Ini bisa dilihat di masyarakat yang selalu ramai ketika jagoannya menyerap aspirasi.
“Orang mau menyumbang Rp50.000, Rp10.000 bahkan ada amplop yang gede-gede. Ini kan karena banyak orang ingin perubahan,” jelasnya.
Sebelumnya Precision Public Policy Polling (PPPP) merilis hasil survei. Hasilnya, para responden cenderung memilih penantang petahana yakni Prabowo-Sandi.
Ketika ditanya siapa kandidat yang akan dipilih jika pemilihan dilakukan, sebanyak 38 persen responden memilih Joko Widodo. Sementara yang memilih Prabowo sebanyak 40 persen dan sisanya menyatakan belum dapat memutuskan.
PPPP disebut memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun dalam menciptakan dan menumbuhkan bisnis serta minat aktif dalam politik dan kebijakan publik di Asia.
Pada 2013, lembaga ini mulai merambah jajak pendapat publik tentang politik, menggunakan teknologi Interactive Voice Response (IVR) dan survei online dan panggilan langsung ke telepon seluler jika sesuai untuk melakukan polling dengan cepat, hemat biaya, dan akurat pada berbagai masalah.